Skip to main content

Timnas oh Timnas..




*Backsound: Garuda didadaku-Netral*

6-09-2011
Dengan kepercayaan diri yang tinggi, para punggawa garuda mengemban tugas yang cukup berat kala harus menjamu Bahrain di Gelora bung karno pada penyisihan pra piala dunia. Sempat kalah 0-3 dari Iran pada matchday pertama, mau tidak mau Indonesia harus sapu bersih setiap partai kandang agar memuluskan langkah untuk maju ke babak berikutnya. Ekspektasi masyarakat pun bisa terbilang luar biasa dimana tiket pertandingan laris manis dan stadion terlihat penuh saat pertandingan.
Namun harapan besar masyarakat Indonesia harus pupus  kala anak asuh Wim Rijsbergen ini takluk 0-2 dari tim tamu. Bahkan pertandingan sempat ternoda kala terjadi penghentian waktu lantaran ada petasan yang masuk ke lapangan. Sebuah kejadian yang sangat-sangat memalukan!!



Seiring waktu berlalu, media mulai ramai membicarakan perpecahan di kubu intern timnas. Firman utina cs dikabarkan tidak ingin ikut berlatih jika indonesia masih dilatih oleh Wim Rijsbergen. Nah lo..
Selidik punya selidik, ternyata Firman cs kecewa dengan sikap Wim yang menyalahkan para pemainnya dan menganggap tim ini bukanlah timnya. Alhasil meradanglah beberapa pemain mendengar pernyataan tersebut. Bahkan melalui aku twitternya firman menuliskan "Saat skarang kami bagaikan anak ayam yg di tinggal induknya," ia juga menambahkan "tapi harus di ingat kita adalah 1 tim yg harus 1 dan tidak bercerai berai, seharusnya kita cari solusinya sama"menir."

Apa yang terjadi dengan timnas kita??
Belakangan, berita yang lebih hangat adalah pertemuan para pemain timnas dengan mantan pelatih mereka Alfred Riedl. Isu berhembus kalau Riedl lah yang menyuruh para pemain untuk mogok latihan pada Wim. Namun dengan tegas Bambang pamungkas menyanggah isu tersebut melalui situs pribadinya.

Sepertinya kondisi timnas semakin memprihatinkan saja, kalau kita telaah kembali. Semuanya berawal ketika Wim mengeluarkan pernyataan kecewa dan menghujat para pemainnya. Entah bagaimana cerita yang sebenarnya, masyarakat Indonesia sebenarnya tidak terlalu peduli. Yang kami inginkan hanyalah timnas Garuda harus secepatnya bangkit dari keterpurukan ini. Rentangkan kembali sayap-sayap yang hampir patah itu. Kepakkan dan terbanglah yang tinggi.

Apapun yang terjadi, seberapapun buruknya prestasi kalian, kami.. para supporter akan selalu tetap bersama kalian.
Karena kami cinta Indonesia
Garuda didadaku, Garuda kebanggaanku
walau kutak yakin apakah hari ini bisa menang

Comments

  1. :nohope: hiks... :sad:


    Kapan yah bisa nulis dengan bahasa yang baik kaya kakak ? Hehehe :-D

    ReplyDelete
  2. ha?
    maksudnya bahasa yang baik tu gmana?
    emanknya Ayu selama ini nulis dg bahasa yg salah kah?
    gaya bahasa tiap orang pasti beda-beda. itulah yg jadi ciri khas orang tersebut..
    so be yourself aja,

    ReplyDelete
  3. belum rezeki x buat menag ka..:)
    suatu saat pasti menang kok..
    insyaallah...hehe..

    ReplyDelete
  4. Iya ya...
    Makasiih kakak udah nyadarin :))
    PeDe lagi jadinya :D
    Yes,just be myself

    ReplyDelete
  5. princess: insyaAllah.. suatu saat nanti.... tapi entah kapan.,.,,. *menerawang

    Ayu: nah gitu donk :)

    ReplyDelete
  6. Nahh loo...
    maksudnya menerawang gimana tuhh..
    seperti putus harapann gitu..haha..:D

    sabar aja..Selalu ada rencana indah dari Tuhan..^-^
    hehe...

    ReplyDelete
  7. haha.. bukannya putus harapan,,
    cuma merasa masih sangat jauh aja lagi....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Antri Bensin di SPBU? berikut cerita dan tipsnya

Dua minggu terakhir, antrian BBM bersubsidi di SPBU semakin menggila saja. Kadang perlu waktu sampai satu jam mengantri baru aku bisa dapat giliran mengisi bensin. Kondisi tersebut membuat aku belakangan jadi kehilangan gairah untuk jalan-jalan dan menyia-nyiakan bahan bakar motorku untuk tujuan yang tidak begitu penting, Proses pengantrian yang begitu lama sering membuat aku malas untuk ke SPBU dan lebih memilih beli di eceran. meski dengan harga yang lebih mahal tentunya. Pasokan Bahan bakar untuk wilayah Kalsel sepertinya memang sedang dalam kondisi tidak banyak.  Pernah suatu waktu aku melakukan perjalanan dari Martapura-Banjarbaru-Banjarmasin di sore hari. Dalam perjalanan tersebut aku melewati mungkin sekitar 8 atau 9 SPBU.  Sialnya, ternyata semua SPBU yang aku lewati kehabisan stok BBM bersubsidi. Luar biasa! entah ini permainan atau apa, yang pasti untuk kesekian kalinya aku harus membeli di eceran dengan harga yang lebih tinggi 134% dibanding harga resmi di SPB...

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Hi, I'm back

Mari mencoba untuk menulis lagi gambar hanya pemanis