Jum’at pagi....
Wah senangnya.. siang nanti habis jum’atan kakak mau mengajak aku jalan-jalan ke plaza mitra,
sekalian mau nyari kado buat ulang tahunku besok
Hm... minta kado apa ya?
Maunya sih tas baru aja
Abisnya, tas sekolahku kan udah hampir rusak gitu, risletingnya juga ga
bisa menutup sempurna lagi. Lagian modelnya juga udah ketinggalan zaman
banget.. ah, pokoknya mau tas baru titik!
Tapi..
Jam tangan baru bisa juga sih...
Jam aku kan udah rusak. Gara-gara si opek tuh yang ngajakin mandi hujan
sehabis pulang sekolah.. akunya lupa melepas jam tangan, trus kena air hujan,
trus basah, jadi rusak deh.
Huft.. pokoknya aku dendam sama si Opek. Ga bakalan aku negur dia
sebelum punya jam tangan baru.
Hm.. boleh ga ya sama kakak aku minta hadiahnya 2 macam?
Hehe.....
***
Jum’at menjelang siang
Yah...
Kakak jahat!!
Katanya tadi mau ngajakin aku jalan, tapi kok malah berangkat ke tempat
kerjaan?
Huh!!
Kan harusnya kakak masuk kerja jam 5 sore nanti !!
Sebel !! sebel !! sebel !!!
Kenapa sih ada kerusakan mesin di tempat kerja kakak?
Jadinya kakak yang harus disuruh lembur?
Payah !!!
Emangnya karyawan yang lain ga sanggup memperbaiki sendiri ya??
Batal deh tas dan jam tangan baru.. :(
(pikiran seorang Arif, 8 tahun 364 hari)
Tanggal 23 Mei 1997 kebetulan jatuh pada hari Jumat. Pada hari itu berlangsung putaran terakhir masa kampanye Pemilu 1997, yang secara kebetulan merupakan hari kampanye Golkar. Menurut rencana semula, setengah hari kampanye diawali dengan kampanye simpatik berupa pendekatan kepada kalangan bawah dengan target operasi buruh, pengojek, dan tukang becak. Kemudian, setengah hari berikutnya, usai ibadah Jumat, kampanye akan dilanjutkan dengan panggung hiburan rakyat di lapangan Kamboja. Pada acara tersebut akan hadir Menteri Sekretaris Kabinet (Mensekkab) Saadilah Mursjid, Ketua MUI KH Hasan Basri, dan artis-artis ibu kota. Rencana itu tidak pernah terwujud, karena yang terjadi kemudian adalah malapetaka berupa kerusuhan massal.
Hingga tengah hari, semua kegiatan di tengah kota
Banjarmasin berjalan normal. Begitu pula di kompleks pertokoan Plaza Mitra,
yang kemudian menjadi pusat kerusuhan. Pengunjung dan pembeli ramai seperti
biasanya, para pegawai kompleks pertokoan berlantai empat itu pun bekerja sebagaimana
hari-hari sebelumnya. Di lantai satu kompleks pertokoan yang terletak di tepi
sungai Martapura ini terdapat perkantoran, antara lain kantor Bank Bumi Daya
(BBD). Lantai 2 digunakan sebagai tempat penjualan pakaian, sementara di lantai
3 terdapat supermarket Hero, TB Gramedia, restoran CFC, dan bioskop. Di lantai
4 terdapat diskotik, kedai kopi, dan tempat hiburan, termasuk biliar dan
sejenisnya.
Usai salat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan
kantor DPD Golkar Kalsel. Kabar itu segera tersiar dan massa berdatangan tanpa
bisa dibendung. Mereka akhirnya bentrok dengan Satgas Golkar, yang rata-rata
berasal dari organisasi Pemuda Pancasila dan FKPPI. Karena massa terlalu
banyak, Satgas Golkar terpaksa mencari jalan selamat. Tapi akibatnya, ada enam
mobil peserta kampanye Golkar yang dibakar.
Di depan kantor Banjarmasin
Post, dari arah timur ribuan massa menyerbu dengan membawa senjata aneka
macam. Mereka berlari-lari ke arah lapangan Kamboja, tempat kampanye Golkar
akan dilangsungkan. Di sepanjang jalan, semua bendera, spanduk, umbul-umbul
Golkar diturunkan dan dibakari. Di sana, mereka bergabung dengan massa penyerbu
yang mula-mula muncul di pinggir lapangan. Panggung kampanye pun diserbu dan
dirobohkan. Kaum penyerbu bertarung dengan dua puluh ribu massal Golkar yang
sedang berkumpul di sana. Para petugas keamanan tidak mampu mengendalikan
pertarungan dengan kekerasan tersebut. Sebuah rumah ibadah (Gereja HKBP) yang
terletak di dekat kantor Banjarmasin Post mulai terbakar. Mobil pemadam
kebakaran yang berusaha mencegah menjalarnya api ke gedung Banjarmasin Post
terpaksa pergi karena petugasnya dikalungi clurit oleh massa. Namun api tidak
jadi melalap kantor Banjarmasin Post.
Sebagian massa menyerbu Hotel Istana Barito. Di
sana, mereka berhadapan dengan ribuan massa Golkar yang berkumpul di depan
hotel, sedang bersiap-siap untuk kampanye sore itu. Dari arah barat, tiba-tiba
muncul ribuan massa lain, sebagian mengenakan kaos hijau dan atribut PPP. Dengan senjata tajam dan apa
saja, mereka menyerbu massa di depan hotel. Mobil-mobil yang kebetulan ada di
sana hancur luluh lantak, kaca-kaca hotel pecah dilempari batu.
Mulai pukul 15.00, listrik padam, menambah
suasana mencekam. Kerusuhan meningkat. Sebagian besar tamu Hotel Istana Barito
masih berada di dalam kamar mereka dalam kegelapan. Tiba-tiba satpam hotel
menggedori pintu-pintu kamar dan berteriak, kebakaran! Para tamu pun
berhamburan ke luar, menyelamatkan diri masing-masing. Dengan cepat, kerusuhan
menjalar ke mana-mana. Massa terus melakukan pengrusakan, sambil meneriakkan
yel-yel PPP. Beberapa orang mengenakan atribut PDI. Suasana semakin kalut.
Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya mana
saja dan menjarah isinya. Sebuha mobil meledak, setelah dibakar di jalanan. Di
depan Plaza Mitra, beberapa mobil segera bergelimpangan, sebagian terbakar.
Seorang wanita naik sepeda motor dengan hanya mengenakan BH di bagian atas,
karena kaos Golkarnya dirampas massa. Di jalanan, batu-batu berserakan, pecahan
kaca bertebaran di mana-mana.
Di jalanan, fasilitas umum dihancurkan. Massa
juga merusak dan melempari ruko-ruko yang berderet di sepanjang Jalan HM
Hasanuddin sampai Jalan A.Yani, di kawasan Sudimampir, Jalan MT Haryono, dan
Jalan Pangeran Samudera.
Di dalam kompleks Plaza Mitra, dengan persetujuan
dari manajemen di Jakarta,
pimpinan TB Gramedia memutuskan untuk menutup toko dan
karyawan diminta segera meninggalkan lokasi kerja. Semua pulang, dengan catatan
tidak memakai atribut PPP mana pun. Di depan Plaza Mitra, petugas mulai menutup
jalanan dan membuat pagar betis untuk melindungi kompleks pertokoan itu.
Tetapi, ribuan massa tidak terbendung. Mereka merangsek ke depan, memecah pagar
betis petugas, memcahkan kaca-kacaetalase, masuk ke dalam gedung, dan menjarah
apa saja yang bisa diambil. Gas air mata yang disemprotkan petugas tidak mampu
menahan mereka.
Hingga saat itu, Plaza Mitra baru dirusak, tetapi
belum terbakar. Kemudian, sebuah sedan putih didorong dan ditabrakkan ke kaca
etalase Toys Kids di lantai dasar, sebelum akhirnya mobil itu dibakar. Api
segera menyebar ke seluruh gedung. Setelah Plaza Mitra terbakar, gedung-gedung
lain segera menyusul. Malam itu, seluruh empat lantai gedung Plaza Mitra musnah
terbakar. Sementara itu, kerusuhan tidak hanya menjangkau kawasan petokoan.
Wilayah pemukiman penduduk pun mulai terkena. Kampung Kertak Baru Ulu,
khususnya RT 10 yang dihuni 30 KK mulai dilalap api sejak pukul 16.35 waktu
setempat. Kawasan pemukiman ini berlokasi di belakang Jalan Pangeran Samudera.
Api mula-mula berasal dari kelenteng (rumah ibadah) Cina, yang segera menjalar
ke rumah-rumah yang terletak di belakangnya. Api bahkan menjaalr ke asrama POM
ABRI yang hanya terpisah oleh sungai selebar 3 meter dari Kertak Baru Ulu.
Sementara di tempat lain yakni di Jalan Veteran
dan Jalan Lambung Mangkurat, pada waktu yang sama, sebanyak enam gereja dan
satu tempat ibadat Konghucu (Klenteng) ikut dihancurkan. Rumah-rumah WNI
keturunan Cina juga ikut dilempari batu. Bahkan ada keluarga yang akan
menyelamatkan diri, setelah mobil penjemput datang, mobil tersebut dihancurkan
kacanya. Terpaksa pemiliknya lari menjauh dari situ.
Juga ikut "digasak" massa adalah rumah
bos klub sepakbola Barito Putra yang juga calon legislatif dari Golkar. Rumah
itu disatroni massa dan dirusak. Kompleks Pamen ABRI pun ikut rusak --
barangkali karena penghuninya banyak yang menjadi calon legislatif Golkar.
Sekitar pukul 17.00 Wita, massa bergerak kembali
ke arah DPD I Golkar. Tapi tidak langsung ke sana. Mereka mampir kembali di
Jujung Buih Plaza. Genset Jujung Buih Plaza dibakar dan gedung 8 lantai
tersebut akhirnya terbakar. Di sebuah hotel di gedung itu, Hotel Kalimantan,
banyak artis yang mengikuti kampanye menginap, termasuk jurkamnya. Di hotel
tersebut juga menginap Ketua Umum MUI Pusat KH Hasan Basri yang ikut rombongan
kampanye. Disitu juga ada Gubernur Kalimantan Selatan dan Muspida. Tapi
akhirnya mereka dapat diselamatkan. Namun tidak diketahui apakah di sana juga
jatuh korban. Yang jelas, saat dilakukan penyelamatan banyak yang jatuh
pingsan. Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman sendiri merasa sangat kaget dan
seolah tidak percaya melihat ulah massa yang begitu brutal.
Karena massa terus mengamuk, pemadaman pun tidak
berlanjut. Yang menyiram air kemudian lari dari kepungan massa. Banyak tabung
gas meledak. Setelah disiram air, kemudian ditinggal lari menghindari amukan
massa. Sejumlah sepeda motor tidak dapat diselamatkan dan ikut dilalap si jago
merah.
Mulai sekitar pukul 18.00, bagian belakang gedung
Anjung Surung mulai mengepulkan asap. Api membakar habis apotik Kasio yang
terletak di belakang gedung ini. Barisan Pemadam Kebakaran tidak berdaya,
karena mass amencegah dan mengancam mereka supaya tidak memadamkan api.
Namun secara ajaib, ketika seluruh api menelan
gedung-gedung di sekitarnya, gedung Anjung Surung selamat. Petugas UGD RS Islam
menyebutkan, hingga pukul 17.30 rumah sakit tersebut merawat 12 orang korban.
Delapan di antaranya menderita luka bacok, empat sisanta akibat kecelakaan lalu
lintas. Sementara RS Ulin menyeburkan, sedikitnya mereka merawat 20 orang
pasien, termasuk Didik Triomarsidi, juru foto Banjarmasin Post. Didik dianiaya
massa ketika meliput penghancuran gedung markas DPD Golkar.
Saat itu, orang-orang dari berbagai kampungpun
mulai gelisah dan mulai melakukan pengamanan masing-masing. Mereka semua keluar
rumah, menjaga setiap gang dan jalan-jalan masuk. Lengkap dengan senjata tajam,
berupa mandau, samurai, dan clurit. Penjagaan dilakukan semalam suntuk, karena
mereka mendengar isyu yang mengatakan bahwa Golkar akan mengadakan serangan
balasan.
Pukul 20.30 Wita, massa beramai-ramai ke arah Supermarket
Mitra, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Banjarmasin. Letaknya di
Jalan Sumatra. Di gedung berlantai empat ini banyak terdapat toko-toko
elektronik, komputer, diskotik, ruang pertemuan, show-room mobil mewah, toko
buku Gramedia, KFC, Bioskop 21, dan sarana hiburan anak-anak. Massa berhasil
masuk dengan menorobos blokade keamanan. Isi gedung dijarah dan dibawa lari.
Gedung itu sendiri telah terbakar sekitar pukul 20.00 Wita, dan api menyala
sampai pukul 09.00 keesokan harinya.
Massa terus mengamuk dan mengobrak-abrik isi
gedung. Pada saat itu tersiar khabar bahwa pasukan keamanan diperbolehkan untuk
menangkap dan menembak di tempat. Tapi pasukan keamanan tidak melakukan
apa-apa. Akhirnya, massa yang lengkap dengan berbagai senjata tajam itu terus
mengamuk. Pukul 22.00 Wita, 1000 orang pasukan bantuan datang dengan tiga
pesawat hercules. Menurut laporan LBHN Banjarmasin itu, tidak diketahui dari mana
mereka didatangkan. Pasukan kemudian bergerak mendekati Gedung Mitra Plaza.
Mereka menghalau massa yang masih ada di gedung itu. Senjata menyalak. Namun
pihak LBHN Banjarmasin tidak memperoleh informasi berapa korban yang jatuh di
sana.
Pada malam harinya, jumlah gerombolan massa
menyusut. Listrik masih padam dan seluruh kota dalam keadaan tetap gelap
gulita, hanya diterangi kobaran api di mana-mana. Beberapa tempat diblokade
petugas keamanan, namun gerombolan massa masih berkerumun di beberapa tempat.
Mereka memasuki kawasan pemukiman, menyerang dengan clurit, klewang, Mandau,
samurai, dan berbagai senjata lain. Beberapa rumah, kantor dan warung yang
berdekatan dengan Banjarmasin Post masih menyala terbakar. Benar-benar mirip
lautan api. Laporan awal menyebut, secara keseluruhan ratusan rumah dan toko
hancur, sebuah gereja Katolik, sebuah bank, dan sebuah hotel ikut hancur.
Sekitar 80 orang diberitakan luka-luka dan 50 orang ditahan.
Kemudian, sekitar pukul 23.00 Wita, massa menuju
ke arah luar kota. Sasarannya adalah rumah-rumah calon legislatif Golkar.
Karena terbetik khabar massa membawa formulir berisi Daftar Calon Tetap (DCT)
Golkar. Ada empat rumah yang dibakar walau belum jelas apakah itu rumah caleg
Golkar atau bukan. Juga menjadi sasaran adalah toko-toko Cina sepanjangan
jalan, ikut dihancurkan dengan lemparan batu. Hampir semua toko di sepanjang
Jalan A. Yani rusak berat dan api membumbung tinggi. Saat itu pasukan pun tidak
lagi diam. Mereka mulai mengejar-ngejar massa.
Yang sangat tragis, sekitar pukul 24.00 Wita,
seorang warga yang keluar rumah untuk melihat keadaan kelihatan tergeletak
tertembak peluru. Meski begitu, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin,
suasana di jalan-jalan masih ramai. Banyak orang yang sudah terlanjur keluar
sulit pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Karena jalan-jalan sudah diblokir oleh
orang-orang kampung. Yang bukan warganya tidak diperbolehkan masuk dan melewati
jalan tersebut.
Namun sekitar pukul 01.00 Wita dini hari (Sabtu,
24 Mei), massa bergerak ke luar kota. Karena semua jalan sudah diblokir oleh
pihak keamanan. Suasana semakin tegang. Khususnya di pusat kota, semua listrik
padam dan baru menyala pukul 09.30 pagi.
Kemudian pasukan keamanan, sekitar pukul 03.00
Wita, mengobrak-abrik Kampung Kelayan.
Kampung ini merupakan kampung terpadat dan dikenal banyak preman. Ada 195 orang
yang diamankan di kantor Polresta. Kondisi mereka babak belur dan hampir semua
menjadi sulit untuk dikenali wajahnya. Sekitar pukul 04.00 Wita, masyarakat
perumahan Beruntung Jaya yang semalam suntuk berjaga terus karena ada isyu akan
diserang, bertahan masuk ke rumah, saat ada suara pasukan datang. Tak jelas
berapa orang ditahan dari sana. Pukul 06.00 Wita, aparat keamanan, lebih kurang
5 truk, datang ke kampung Teluk
Tiram. Di kampung itu, mereka memburu massa yang diperkirakan ada di kampung
tersebut. Mereka dengan senjata lengkap di tangan berjaga-jaga terus di
jalan-jalan utama. Setiap orang lewat yang kelihatan mencurigakan digeledah.
Bahkan, yang terlihat menggunakan pakaian agak kumuh langsung dihentikan.
HIngga keesokan harinya, sabtu pagi, api masih
menyala di kompleks Plaza Mitra. Seluruh lantai gedung tersebut masih belum
bisa dimasuki. Tetapi bau sangit dan busuk menyengat hingga ke luar ruangan.
Regu penyelamat belum bisa bertindak apa-apa karena gedung masih diselimuti api
dan asap. Evakuasi baru bisa dilakukan sore hari ketika sebagian api sudah
padam. Kapolda Kalsel memberikan laporan kepada Kapolri mengenai kemungkinan
terdapatnya sejumlah mayat yang terbakar hangus di dalam kompleks pertokoan.
Para pejabat daru Jakarta yang sedianya berkampanye, diterbangkan kembali dari
Banjarmasin. Mereka termasuk Mensekkab Saadilah Mursyid dan KH Hasan Basri.
Pangdan Tanjungpura Mayjen Namoeri Anoem mengumumkan berlakunya jalan malam di
Banjarmasin, mulai pukul 8 malam hingga 5 pagi, selama lima hari massa cooling
off kampanye, 24-29 Mei 1997.
Sumber: Wikipedia
Allah
maha Besar !!!
Jika
saja waktu itu kakaku tidak disuruh lembur.. mungkin sekarang aku sudah tidak
disini lagi.
Mungkin
namaku akan masuk ke dalam daftar korban dalam kerusuhan itu, atau mungkin
hanya akan tercatat sebagai orang hilang yang tak pernah diketahui
keberadaannya.
Subhanallahh...
ReplyDeleteSelalu ada hikmah besar dibalik setiap kejadian ka...mungkin kalimat itu tepat untuk bisa menggambarkan ini....^^
hehe.. iya..
ReplyDeleteah, aku suka kalimat itu. mungkin kna aku tweet ha kalimat itu. hoho :D
btw, km umur brp pas kjadian tu lin?
haha..ak RT ahh..:D
ReplyDeletehmm,kira" brp yoo??kd ingat jw lun ka ae..
Eh,tpi lun ingt bnr ka'ae..
wkt itu lun,abh lun dgn kk lun hndk umpat jw kampanye..
mka abah lun wkt itu mke baju golkar...
Udah di jalan tuhh kaa...
Serius..!!kd tau klo saat itu ada kerusuhan..
Pantas'ae sepanjang jlan tuhh sunyi bnr..heh..
Untung ada ibu" baik hati yg ngasih baju ke abh lun..Jka x kda..entahlah,,ap yg akn terjadi..-_-"
nahh..curcol amm...:D
haha
aku RT lagi ah...
ReplyDeletehehehe
Hm.. syukur ae to mun kytu.
tragedi jum'at kelabu dsr banyak menyimpan cerita bagi masing-masing org.
kdd salahnya curcol disini :)
wah, perlu diselidiki dan dicari tuh ibu-ibu baik hati yang membari abah km baju tu.
hehe
Iyaa..bujur bnr tuhh ka'ae...^^
ReplyDeletemdhan kd prnah terjadi kejadian kya dulu..aminn
Iyaa,ka ae..
kira" ibu" x masih ada kd yoo lahh??mdahan sidin panjang umur jja,sehat selalu..
lun kd ingt lgi jw muha sdin tuhh kyp,cz msih hlus wktu itu..hee
hehe..
ReplyDeleteumpat termehek mehek gen. kalu pina kawa menamuakan km lawan ibu tuh :)
amiin,,.,
mudahan jangan lagi dah kejadian ky dulu tu terulang lagi
haha..kda usah gien..disini ajja..
ReplyDeletekalo pina sdin m'baca blog kaka nuii..haha
kejadian yang paling mengerikan, sampe2 di ungsikan ke rumah keluarga...
ReplyDelete:(
wah.. segitunya kah? emank km berada dimana saat kejadian?
ReplyDeletesubhanawlahh...
ReplyDeleteulun berdoa semoga kk pian diterima disisinya dan untuk semua korban tragedi jumat kelabu yang tidak tahu apa2 :')