“This is a story of boy meets girl, but you should know upfront, this is not a love story.”
Kalimat di atas adalah salah satu ucapan narator di awal film. Sebuah kalimat yang membuat aku protes sepanjang film ini berjalan. Namun setelah 90 menit berlalu, aku baru sadar kalau ini bukan sekedar “love story” biasa. This is life story!!
Awalnya ketertarikanku pada film ini Cuma pada kehadiran Chloe Moretz (itu loh.. yang jadi abby di film let me in) sebagai salah satu castnya. Namun di film ini gadis kecil ini tidak dapat peran utama, melainkan Cuma sebagai adik dari “boy” yang diucapkan narator di atas.
“boy” itu sendiri bernama Tom Hansen (diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt), adalah seorang pemuda yang bekerja di perusahaan pembuat kartu ucapan. Ia begitu terobsesi untuk menemukan gadis impiannya. Hingga akhirnya ia begitu yakin telah menemukan cinta sejati setelah ia bertemu dengan seorang “girl” yang bernama Summer (Zooey Deschanel), seorang gadis yang sama sekali tidak percaya dengan yang namanya cinta dan takdir.
Dibalik perbedaan itu, ternyata keduanya memiliki banyak sekali persamaan. Mulai dari selera musik, film, dll. Kesamaan tersebut membuat mereka dari hari ke hari menjadi semakin dekat.( --bahkan sangat dekat-- ). Tom tetap percaya pada kedekatan mereka dan ingin kepastian status dari hubungan tersebut, namun Summer tetap tidak mau ada ikatan diantara mereka berdua. akhirnya Summer pun menghilang.. begitu mereka bertemu kembali, ternyata Summer sudah akan bertunangan dengan seorang pria, dan kemudian menikah dengannya.. namun akhirnya Summer mengakui kalau ia percaya cinta dan takdir.
Sebenarnya kisah dari film ini biasa saja. Seorang pria bertemu gadis, berkenalan, berpacaran, lalu putus. Namun menjadi sangat istimewa karena sang sutradara Marc Webb menyajikannya dengan cara yang luar biasa!!
Mengapa luar biasa? Film ini disajikan dengan alur maju-mundur. Bahkan film ini diawali dari hari ke 488. Namun jangan khawatir, film ini tetap mudah dicerna karena di setiap adegan baru selalu diawali dengan tulisan angka harinya. Dengan alur maju mundur justru membuat film ini menjadi sangat menarik, contohnya saja ketika di hari ke 191 ketika Tom dan Summer sedang kencan dan nonton film berdua, tiba tiba saja adegan langsung meloncat ke hari 314 dimana saat itu tom yang terlihat sangat kusut sedang nonton film sendirian! Suatu perbandingan yang membuat jalan cerita film ini menjadi sangat mengena. Oh iya.. bagian favoritku adalah ketika Tom diundang Summer untuk mengikuti pesta di lantai atap apartemennya. Layar pun terbagi vertikal menjadi 2 dimana sebelah kiri menampilkan Expectation (harapan) Tom dan di kanan adalah Reality (kenyataan). Lagi lagi Marc Webb menampilkan ironi perbandingan yang sangat menggelitik!
Overall... menurut aku ini film yang sangat bagus. Kalau tidak berlebihan aku ingin menyebut ini sebagai salah satu dari sedikit drama romantis terbaik yang pernah aku tonton. Sebuah cerita sederhana yang justru malah membuat semuanya terasa sangat dekat dengan kita. Sebuah tontonan ringan namun sangat berbobot. Ini bukan sebuah kisah cinta, namun ini adalah kisah tentang cinta (kira kira inilah yang dimaksudkan narator di awal film)
oh ada satu bagian lagi yang aku suka: Endingnya!!
Hidup ini terus berputar, musimpun akan terus berganti. setelah musim panas (summer) pasti akan hadir musim gugur (autumn). Jangan bersedih atas apa yang telah pergi. Jadikan itu sebagai pelajaran yang berarti dan mulailah menyiapkan diri atas apa yang akan menanti.
Comments
Post a Comment