Rasanya dulu aku pernah bilang kalau
film Let Me In menjadi salah satu film yang aku suka di 2010. Perlu diketahui,
film ini sebenarnya hasil dari remake film Swedia yang berjudul Let The Right
One in -th 2008 (judul asli swedianya Låt den rätte komma in) . Mungkin memang sudah hukum alam,
ketika sesuatu yang dibuat kembali pasti
akan dibandingkan dengan pendahulunya. Begitu pula dengan film ini.
Sebelum membandingkan, alangkah
baiknya kita mengetahui seperti apa jalan cerita kedua film ini.
Dari segi jalan cerita, keduanya
hampir 100% sama. Yap itu jelas karena keduanya memang mengambil cerita
berdasarkan novel John Ajvide Lindqvist.
Bercerita tentang seorang anak
laki-laki 12 tahun (bernama Owen pada
Let Me In atau Oscar Pada Let The
Right One In) yang kesepian dan menaruh sejuta dendam karena konflik keluarga
dan atau juga karena intimidasi dari teman teman sekolahnya. Ia hanya bisa
melampiaskan kemarahannya pada sebatang pohon di depan apartemen tempat ia
tinggal dengan menggunakan sebuah pisau kecil. Segalanya mulai berubah ketika
ia mengenal gadis (bernama Abby pada Let Me In atau Eli pada Let The Right One
In) yang baru pindah ke Apartemen dan tinggal tepat di sebelahnya.
Eli (disini aku mengambil nama dari
film Let The Right One In aja, mengargai karena ia rilis duluan) sepertinya
bukanlah gadis biasa. Ia hanya keluar di malam hari dan tidak pernah merasa kedinginan
walau tanpa jaket maupun alas kaki di tanah yang bersalju. Tapi dibalik semua
kejanggalan itu, Oscar malah semakin menyukai Eli. Merekapun sering bertemu
tiap malam di halaman depan apartemen, bakhkan oscar mengajari Eli sandi morse
agar mereka bisa berkomunikasi lewat dinding kamar. (mereka tinggal
bersebelahan)
Pada akhirnya, Oscar menyadari kalau
ternyata Eli adalah seorang vampir 12 tahun yang tidak bisa menjadi tua dan
selalu memerlukan darah agar ia bisa bertahan hidup!!
***
Banyak orang bilang, film LTROI sudah
sangat bagus. Jadi banyak yang menyangsikan apakah film remakenya bisa sebagus
aslinya. Tapi kenyataannya film LMI ini
bisa berdiri sendiri, tanpa berada di bawah bayang bayang pendahulunya.
Jikalau dalam LTROI kita merasakan
suasana kelam.. sunyi.. dan putih.. maka dalam film LMI ini terasa sedikit
berwarna, walau tetap terasa kelam. Chemistry antara Oscar-Eli ataupun
Owen-Abyy sangat bisa dirasakan di kedua film ini. Dari segi alur cerita, LTROI
berjalan dengan sangat pelan.. mengalir begitu saja namun terasa sangat
mencekam. Berbeda dengan LMI yang diawali dari tengah film dan kemudian baru mundur
beberapa hari.
Film ini adalah film horror! Tapi dibalut
dalam kisah cinta anak 12 tahun di dalamnya. Dari segi horrornya, menurut aku
LTROI lebih terasa menyeramkan karena terbawa suasanya suram dan dinginnya. sumpah,
aku merasa ngeri waktu melihat Eli berlumuran darah saat ia tidak diizinkan
masuk ke rumah tanpa kata “silahkan masuk” dari Oscar. (menurut film ini,
Vampir tidak bisa masuk ke kediaman seseorang jika tidak diundang oleh tuan
rumah)
Tapi kalau dari segi Chemistry nya aku
lebih suka meliat duet Owen-Abby di film LMI. Oh god, akting Chloe Moretz
benar-benar bagus! Anak ini sepertinya akan jadi bintang besar suatu saat
nanti.
Pada akhirnya aku menilai kedua film
ini memiliki kelebihannya masing masing, bisa dikatakan skornya seimbang. Namun
Let The Right One In sedikit lebih unggul karena ia rilis duluan dan ceritanya
lebih detil.
Sedikit kutipan dari kedua film
tersebut:
Let Me In
Abby: Owen, do you like me?
Owen: Yeah. A lot.
Abby: Would you still like me... even if I wasn't a girl?
Owen: What do you mean? I don't know. I guess. Why?
Abby: No reason.
Owen: Yeah. A lot.
Abby: Would you still like me... even if I wasn't a girl?
Owen: What do you mean? I don't know. I guess. Why?
Abby: No reason.
Owen: Are you a vampire?
Abby: I need blood to live.
Owen: But how old are you, really?
Abby: Twelve. But... I've been twelve for a very long time.
Abby: I need blood to live.
Owen: But how old are you, really?
Abby: Twelve. But... I've been twelve for a very long time.
Let The
Right One In
Eli: Oskar... Do you like me?
Oskar: Yeah, a lot.
Eli: If I wasn't a girl... would you like me anyway?
Oskar: I suppose so.
Oskar: Yeah, a lot.
Eli: If I wasn't a girl... would you like me anyway?
Oskar: I suppose so.
Oskar: Are you a vampire?
Eli: I live off blood... Yes.
Oskar: Are you... dead?
Eli: No. Can't you tell?
Oskar: But... Are you old?
Eli: I'm twelve. But I've been twelve for a long time.
Eli: I live off blood... Yes.
Oskar: Are you... dead?
Eli: No. Can't you tell?
Oskar: But... Are you old?
Eli: I'm twelve. But I've been twelve for a long time.
Tuh kan.. hampir sama aja
Comments
Post a Comment