Skip to main content

Antri Bensin di SPBU? berikut cerita dan tipsnya



Dua minggu terakhir, antrian BBM bersubsidi di SPBU semakin menggila saja. Kadang perlu waktu sampai satu jam mengantri baru aku bisa dapat giliran mengisi bensin. Kondisi tersebut membuat aku belakangan jadi kehilangan gairah untuk jalan-jalan dan menyia-nyiakan bahan bakar motorku untuk tujuan yang tidak begitu penting, Proses pengantrian yang begitu lama sering membuat aku malas untuk ke SPBU dan lebih memilih beli di eceran. meski dengan harga yang lebih mahal tentunya.

Pasokan Bahan bakar untuk wilayah Kalsel sepertinya memang sedang dalam kondisi tidak banyak.  Pernah suatu waktu aku melakukan perjalanan dari Martapura-Banjarbaru-Banjarmasin di sore hari. Dalam perjalanan tersebut aku melewati mungkin sekitar 8 atau 9 SPBU.  Sialnya, ternyata semua SPBU yang aku lewati kehabisan stok BBM bersubsidi. Luar biasa! entah ini permainan atau apa, yang pasti untuk kesekian kalinya aku harus membeli di eceran dengan harga yang lebih tinggi 134% dibanding harga resmi di SPBU.

Maraknya pedagang eceran atau pelangsir juga menjadi tanda tanya tersendiri dalam benakku. Sepertinya mereka begitu mudah mendapatkan bahan bakar bersubsidi itu. Mungkin mereka memang mendedikasikan waktu mereka untuk mengantri di SPBU, atau mungkin juga mereka memang mendapat perlakuan khusus dari pihak SPBU. Entahlah..

Di suatu sore, aku pernah meluangkan waktu khusus untuk mengantri BBM. Selain karena uang pas pasan juga karena aku memang harus melakukan perjalanan yang cukup jauh sehingga lebih efisien mengisi full tank di SPBU. Aku tak begitu kaget lagi melihat antrian yang begitu banyaknya. Dengan hati ikhlas aku mengambil antrian paling belakang dan dengan membaca Bismillah aku memulai penantian panjang ini.

"Mas, beli bensinya dalam jumlah banyak ya??"
aku menoleh pada seseorang yang mengantri di belakangku
"ya, sampai full lah" Jawabku
"Mending antri di sana aja mas" katanya sambil menunjuk sebuah antrian yang hanya berisi lima buah motor.
"kasian kalau ikut antri di sini, lama. Kami beli dalam jumlah banyak semua" Lanjutnya

Mataku terbelalak. Aku baru sadar kalau motor yang antri di depanku semuanya adalah motor gede, yang kapasitas tangkinya jauh lebih besar dibandingkan motor bebek milikku.

"Yang antrian pendek itu bukannya pertamax mas?" tanyaku tidak yakin.
"Bukan, itu premium juga. Mending kamu antri di sana aja" katanya

Meskipun rada bingung, toh aku tetap keluar dari antrian itu dan menuju antrian yang pendek tersebut. ada 4 motor bebek dan satu motor dengan tangki besar. Tepat di depanku.
Aku perhatikan ke 4 motor bebek itu semuanya mengisi full tank, dengan bayaran bervariasi sekitar 15-18 ribuan. Hingga tiba giliran sang motor gede, ia dilarang oleh sang petugas SPBU untuk mengisi full tank dan hanya diperbolehkan mengisi seharga 20 ribu.

Aku baru ingat sekarang, pemerintah provinsi memang mengeluarkan peraturan pembatasan pembelian BBM hanya 20 ribu untuk motor dan untuk mobil aku tidak tau.. hehe.. pokoknya ada batasannya. Hal itu dilakukan guna mencegah antrian yang begitu lama dan pencegahan terhadap para pelangsir atau pedagang eceran untuk menimbun BBM. Tapi, jika memang pengisian BBM hanya dibatasi 20 ribu, untuk apa orang orang tadi mengantri di antrian panjang yang aku tempati tadi?

Setelah aku teliti, ternyata ujung dari antrian tadi menuju tempat pengisian yang letaknya lebih ke belakang dan agak tersembunyi.
Oooooohhh...
Sebuah kesimpulan akhirnya mendarat di otakku. Antrian tadi memang dikhususkan untuk para pedagang bensin eceran yang berjualan di pinggir jalan. Mereka bisa membeli dalam jumlah banyak karena di sana cukup tersembunyi dan sepertinya aman bagi petugas untuk melayani pembelian melebihi 20 ribu rupiah.

Akhirnya aku selesai melakukan pengisian, sebelum meninggalkan tempat tersebut aku menyempatkan diri menengok ke belakang untuk melihat seberapa panjang antrian di belakangku. Cukup panjang, namun yang membuat aku kaget adalah pengemudi motor yang antri di depan aku tadi, kini ikut mengantri lagi di barisan paling belakang. Sepertinya dia akan melakukan hal tersebut berulang ulang bolak balik antrian untuk mengisi dengan harga 20 ribu setiap kalinya sampai tangkinya penuh. Haha... ada ada saja.

Hm.. ternyata mengantri di SPBU tidak se-lama yang aku bayangkan. Berikut ada beberapa tips dariku buat para pengendara motor yang mau mengantri di SPBU:
- Periksa dan yakinkan dompetmu tidak ketinggalan. Gak lucu kan kalau kamu gak bisa membayar bensin ketika selesai mengisi? nanti malah harga diri kamu yang jadi bayarannya.
- Pastikan yang kamu bawa adalah motor, bukan sepeda!! kalau bawa sepeda apa yang harus di isi? kecuali kamu mau mengisi hati kamu dengan cinta cewek sang petugas SPBU nya. ciyeee...
- Pastikan motor yang kamu bawa adalah motor kamu  sendiri. Jangan sampai motor teman atau malah motor orang lain yang kamu bawa dan mengabaikan motormu sendiri di tempat parkir dengan kondisi bensin sekarat. Kecuali kamu memang mendapat titah dari teman untuk membantunya mengisikan bensin pada motornya. Kalau yang kamu bawa motor orang lain bisa lebih gawat lagi. Ntar kamu malah diciduk sama petugas kepolisian bagian curanmor.
- Usahakan datang paling awal. Bahkan kalau perlu sebelum SPBU nya buka. dalam kondisi ini kamu pasti bisa memenangkan antrian pertama.
- Antrilah di waktu yang tepat. Saat kondisi cuaca buruk karena hujan deras biasanya orang malas mengantri, dan otomatis antrian jadi lebih sedikit. Manfaatkan!! tapi resiko jatuh sakit tidak ditanggung. Antri di sore hari menjelang magrib biasanya juga lumayan sepi, tapi resikonya mungkin stok premium di SPBU nya sudah habis. hehe..
- Biasanya ada beberapa baris antrian di SPBU, pelajari dan lihat jenis motor yang mengantri di depan. Carilah antrian yang di depannya cuma banyak motor bebek.  Jangan mengambil antrian yang berujung di tempat yang agak tersembunyi. itu beresiko jalur pelangsir. Dan yang paling penting, pastikan yang antri di depanmu adalah motor, bukan mobil!!!
- Jangan pernah sedikitpun terbesit pikiran untuk membeli popcorn setelah selesai mengantri nanti. Ini antri Bensin woooy... bukan antri tiket bioskop!!!!

Comments

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...