Seorang teman tampak sedang serius berlatih tekhnik
sepakbola di pinggir lapangan. Seorang yang lain malah tampak santai saja
sambil minum minum di sisi lapangan yang lain. Ketika diadakan tes juggling
bola oleh pelatih, teman yang santai tadi justu terllihat lebih hebat daripada
teman yang berlatih serius. Kenapa demikian?
Mungkin semua sepakat kalau kesimpulannya teman yang kedua
lebih berbakat dibidang sepakbola ketimbang teman yang pertama.
Contoh di atas adalah salah satu contoh sederhana tentang
bagaimana mudahnya segala sesuatu dilakukan jika sudah memiliki bakat duluan.
Lantas seberapa pentingnyakah peran bakat dalam kehidupan sehari-hari?
Secara umum, kita mengenal arti kata bakat sebagai kelebihan
alami yang membuat seseorang bisa melakukan sesuatu dengan sangat baik. Suatu “bekal”
yang sudah diberikan tuhan sebagai pembeda abadi antara kita dan orang lain.
Kalau dalam istilah game Pro evolutions Soccer bakat itu
adalah Playstyle card yang tidak bisa didapat dari training. Seperti Goal
poacher dan Fox in the box yang dimiliki Filippo Inzaghi. Sesuatu yang tidak
bisa dimiliki oleh robinho sekalipun. (ga ngerti ya? Oke, lupakan)
Begitu mudahnya kah hidup bagi orang yang berbakat?
Mungkin iya, tapi itu semua tergantung dari bagaimana ia
bisa mengasah bakatnya tersebut.
Disinilah usaha juga turut berperan bagi kesuksesan hidup.
Seringkali muncul pertanyaan, apakah seseorang yang tidak memiliki bakat bisa mengalahkan orang
yang berbakat denga berusaha keras?
Biar gampang, kita bikin ilustrasi saja. Anggaplah ada dua
orang yang ingin menjadi gitaris hebat. Si A berbakat, si B tidak. Dengan latihan
serius dan tekun, si B bisa saja mengalahkan A dari segi tekhnik, seperti
kecepatan jari dan performa di panggung. Ya, mereka tetap bisa menjadi seorang
gitaris hebat!
Sedangkan A, yang sudah dibekali bakat oleh tuhan. Kalau mau
latihan seserius A tentu saja akan terasa lebih hebat dari A.meskipun mungkin teknik
berimbang, mereka memiliki keunggulan berupa
“feel”. Tapi kalau tidak serius bukan tidak mungkin dia bisa dikalahkan A.
Intinya, tetap Usaha yang no 1. Bakat hanya sebagai
penunjang saja.
Kalau di ibaratkan suatu perjalanan, orang yang berbakat
menempuh perjalanan dengan sepeda sedangkan orang yang tidak berbakat hanya
dengan berlari saja. Perlu energi ekstra untuk bisa sampai lebih duluan dari
orang yang berbakat. Kita hanya perlu berusaha lebih keras dan lebih keras
lagi.
Ingat cerita tentang Thomas Alva Edison? Seorang penemu yang
sangat berpengaruh dalam kehidupan dunia?
Ia hanya bersekolah di sekolah resmi selama 3 bulan,
kemudian ia belajar sendiri di rumah dengan bantuan ibunya. Ia bukanlah anak
jenius, segala hasil karyanya didapatkan dari kerja keras. Beberapa cerita
mengatakan ia baru bisa berhasil menemukan bola lampu setelah percobaannya yang
ke 1000.
Mungkin bagi sebagian orang, tidak berhasil dalam 999
percobaan sudah mematahkan semangat untuk melanjutkan . tapi Edison tidak, Dengan
entengnya ia berkata “aku tidak gagal
sebanyak 999 kali, aku justru menemukan 999 cara agar bola lampu tidak menyala”.
Jenius adalah: 1% bawaan lahir, 99% nya kerja keras –Thomas Alva Edison-
Jadi kesimpulannya (menurut aku) kita tidak perlu minder
jika tidak memiliki bakat. Dengan usaha yang sungguh sungguh, kita juga bisa
melakukan apapun. Tuhan memberikan kemampuan kepada manusia untuk terus
berkembang, jadi jangan pernah berhenti untuk berusaha dan terus belajar.
Tidak ada usaha yang tidak akan mendatangkan hasil. setidaknya sudah menghasilkan keringat. #loh??
Pertamax..
ReplyDeleteNice post :))
Izin :nyimak:
Kak,gmn supaya blog tampilan mobile keliatan backgroundx kaya punya kakak nih??
monggo gan.. silahkan disimak :)
ReplyDeletebisa aja diubah di pengaturannya yu, cari template, trus ada pilihan live on blog dan mobile..
nah di bagian mobile itu bisa diganti sesuai dg yang kita inginkan..
tapi hati2 kalo milih yg banyak gambarnya malah jadi bikin blog kita jadi berat kalau dibuka
sbujurnya kalau normalnya blog mobile sudah langsung mengikuti template versi web..
cuman karena blog Ayu htmlnya ada yg dirubah (nambahin emotion kaskus) jadinya template mobilenya cuman putih aja.
coba kembalikan ke default atau ganti template dan jangan ditambahin kode html apa apa lagi, versi mobilenya otomatis mengikuti background versi webnya.
Oowh..ok..makasih kak.
ReplyDeleteoya template yg bagus tau lah dimana?
kurang tau.. hehehe..
ReplyDeletetapi yg bawaan blogger diperancang template bagus2 ae..
mmodifikasi sorang, ganti backgroundnya sendiri
Okee :))
ReplyDeleteiya mas memang kalau dah bakat cepat pintar, kalau ga bakat, harus ekstra belajarnya
ReplyDelete