Skip to main content

Kedua


*backsound: Jadikan aku yang kedua  -Astrid


Jadikan aku yang kedua

Buatlah diriku bahagia

Walaupun kau takkan pernah

Kumiliki selamanya.....


Lagu yang bagus bukan?
Sangat menginspirasi. Tapi sayang menurutku ini lagu yang menyesatkan.
Hah?
Maaf sebelumnya, bukannya aku mau mau mau mengatakan lagu ini jelek. Bukan !
Justru lagu ini sangat bagus, enak didengar, terasa penuh semangat. Tapi kuharap lagu ini cukup kita kenal sebagai lagu saja. Jangan sampai menjadi inspirasi dalam menjalani hidup.
Loh,  Kenapa?


Dalam lagu ini, si cewek mengatakan kalau dia rela dijadikan yang kedua. Karena dengan begitupun dia sudah cukup bahagia. (terdengar sangat romantis dan tulus bukan?)
Tapi benarkah demikian...???

Mungkin untuk sementara iya.

Selanjutnya, apa bisa begitu terus? Aku dengan yakin akan menjawab TIDAK

Sudah sifat manusia yang diciptakan untuk memiliki egonya masing-masing. Perasaan tulus itu lambat laun pasti akan memudar. Apalagi kalau kita terus menerus melihat dia dan yang pertama sedang bermesraan secara terang terangan tanpa harus sembunyi seperti kita. Pasti perasaan kita akan kacau balau. Api cemburupun akan semakin berkobar. Lantas mau apa??

Marah?? Uring-uringan?? Kita tidak punya hak untuk semua itu.
Karena semuanya sudah tercantum dalam “perjanjian” untuk jadi yang kedua. Bukankah kita sendiri yang memutuskan untuk menandatangani “perjanjian” itu?

Satu lagi, saat kita memutuskan rela untuk jadi yang kedua, apa yang kita harapkan untuk kedepannya??
Berharap ia memutuskan pacarnya??
waw... Jahat sekali
Atau hanya terus menerus ingin bersama dia dan selamanya berada di bawah bayang-bayang yang pertama? Jika begitu aku ingatkan kalau kebahagiaan yang kau dapat takkan abadi.

Sekali lagi aku tegaskan, menjadi yang kedua itu sangat menyakitkan.
Kalau bisa hindarilah,
Sebelum kau terjerumus lebih dalam



Baca juga : Hati

Comments

  1. Hmm,Jadi ngingetin aku sama seseorang nihh...:(

    ReplyDelete
  2. yah.. maaf deh sebelumnya

    tulisan ini dibuat tanpa bermaksud menyinggung siapapun
    cuma pengen berbagi pikiran aja

    ReplyDelete
  3. hihihi...
    sbetulnya ini berdasarkan pengalaman pribadi jua pank :p

    ReplyDelete
  4. waahh,,pengalaman pribadi kh..:D

    hm,emang ga enak klo jdi yg kedua tuhh..huhu

    ReplyDelete
  5. sekarang pank menduakan lah?
    #ehh #upss..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...