Awal tahun nih.. tentunya semua dari kita ingin dan punya harapan kalau di tahun yang akan dijalani ke depan ini akan lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi mungkin sebagian besar hanya bisa berharap, namun cenderung malas untuk mengambil sikap. Takut untuk bertindak, takut untuk mengubah hidupnya sendiri. padahal mungkin saja kehidupan yang selama ini ia impikan hanya tinggal satu langkah di depan dia, tapi ia tak kuasa untuk mendapatkannya. Cuma karena ia takut untuk melangkah, cuma karena ia takut untuk berubah!
Peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah peristiwa mahapenting bagi sejarah islam. Itulah sebabnya peristiwa inilah yang dijadikan patokan sebagai perhitungan tahun baru seluruh umat islam di segenap penjuru dunia. Bukan di hari isra mi'raj, bukan di hari kelahiran nabi, dan bukan pula dihari turunnya wahyu pertama. Jadi, kenapa harus peristiwa hijrah yang menjadi patokannya? karena peristiwa hijrah mengandung suatu semangat baru, semangat untuk kehidupan yang lebih baik, dan juga semangat serta keberanian untuk menghadapi perubahan.
Kita semua tentu ingin yang terbaik dalam hidup kita. Normal. Di dalam hidup, kita juga seringkali dihadapkan pada satu pilihan pilihan sulit yang kadang memaksa kita untuk mengambil keputusan yang begitu berat. Beberapa berani untuk mengambil langkah, namun tak sedikit juga yang hanya diam dan mencoba untuk menikmati hidupnya yang sekarang, apa adanya, dan mencoba mencari kebahagiaan dan rasa nyaman dari kehidupan tersebut.
Apapun jalan yang diambil, semuanya benar. Tidak ada yang salah! Hidup itu adalah pilihan, bahkan dengan tidak memilihpun juga adalah merupakan sebuah pilihan. Diam di tempat juga sebuah pilihan, berlari tanpa arah juga pilihan, dan melangkah dengan pelan juga adalah pilihan. Semua pilihan itu milik kita, sepenuhnya milik kita. Karena hidup kita, masa depan kita, adalah murni milik kita, seluruhnya ada di tangan kita.
Tentunya dalam pilihan-pilihan tersebut mengandung suatu konsekuensi yang nantinya harus kita hadapi di kemudian hari. Sebagai makhluk yang dikaruniai akal dan pikiran, tentunya kita sudah bisa memikirkan, dan memiliki bayangan bagaimana hasilnya jika kita mengambil langkah ini, mengambil langkah itu atau bahkan tidak mengambil langkah sama sekali. Khusus untuk yang terakhir, biasanya hal ini terjadi karena 2 hal: ia sudah sungguh merasa nyaman dalam hidupnya, atau ia memang tidak memiliki keberanian untuk melangkah, untuk berubah.
Rasa nyaman itu sendiri sebenarnya relatif. Sebagai contoh: seseorang sudah merasa sangat nyaman menggunakan mesin ketik manual karena ia merasa pekerjaannya bisa lebih rapi dan lebih cepat diselesaikan dibandingkan ia harus menulis dengan tangan. Ia sudah merasa nyaman, ia sudah merasa bahagia. Namun ia hanya tidak tahu kalau sebenarnya ia bisa merasa lebih nyaman lagi seandainya ia mau membuka mata, tidak menutup diri untuk hal-hal baru, dan berani melangkah. Berani mencoba untuk menggunakan komputer.
Karena itu, sepertinya kita perlu memikirkan lagi tentang kenyamanan yang kita rasakan saat ini. Apakah ia akan abadi? apakah bisa untuk menjamin kehidupan kita di masa mendatang?
Jika jawabannya adalah tidak, atau masih ragu, dan seringkali masih ada suatu rasa yang mengganjal di hati.. maka jangan ragu untuk mengambil satu langkah penting. Satu langkah untuk berubah! Tetapi jika jawabannya adalah ya. Bagus!! berarti kita punya satu pegangan dan alasan untuk tidak beranjak. Namun perlu dipikirkan juga, apakah rasa nyaman yang kita rasakan ini sudah standar? Mungkin saja sekarang kita tidak berpijak di zona nyaman yang sebenarnya. Mungkin itu hanya zona aman. Yang belum bisa memberikan arti nyaman yang sesungguhnya sesuai dengan keinginan hati kita. Mungkin kenyamanan yang kita nikmati sekarang ini hanya kenyamanan menggunakan mesin ketik manual, tidak sebanding dengan istimewanya diri kita yang sesungguhnya sudah pantas menggunakan komputer.
Karena itu. Yuk, melangkah.. hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan hanya dengan berada di zona aman saja. Masih banyak tahapan-tahapan lain yang harus dijalani, demi pribadi yang lebih baik, untuk hidup yang lebih baik.
Tapi sekali lagi, semua pilihan ada di tangan kita masing-masing. Kitalah pemeran utama dalam skenario cerita hidup ini, kitalah yang berhak untuk menentukan masa depan kita. kita juga yang berhak untuk memilih menggunakan mesin ketik manual atau beralih ke komputer. Tidak ada yang boleh memaksakan rasa nyaman itu kepada kita!
hanya saja... jika hidup seharusnya sudah bisa lebih mudah dengan kehadiran komputer, mengapa kita masih bersikeras menggunakan mesin ketik manual?
Banjarmasin, 15 November 2012 (1 Muharram 1434 H)
Sudah saatnya kita melangkah!!! ayo berubah!!
Comments
Post a Comment