Skip to main content

Catatan dari leg ke 2 semifinal liga champions (Barcelona VS Chelsea)


Berakhir sudah, sebuah pertandingan yang penuh drama dengan tensi tinggi ini akhirnya melahirkan satu tim finalis yang akan menuju Allianz Arena nanti. Chelsea!! tim asuhan di Matteo itu berhasil menahan imbang Barcelona 2-2 di Nou Camp dan lolos dengan aggregate 3-2. Hasil ini semakin memperkuat mitos kutukan yang terjadi kepada tim juara bertahan yang tidak mungkin bisa menjadi kampiun selama 2 tahun berturut-turut.

Sebelumnya aku memohon maaf kepada fans barca, tulisanku kali ini mungkin agak sedikit miring dan banyak menjelek-jelekkan tim kalian. Harap dimaklumi, aku sudah terlanjur benci kepada tim ini sejak insiden penalty aneh di leg ke 2 perempat final antara Barcelona vs AC MIlan tanggal 4 April silam (buat yang suka bola pasti tau apa insiden yang aku maksud)


Barcelona, selama ini memang dikenal sebagai salah satu tim terbaik di dunia. Tidak ada yang meragukan kualitas penguasaan bola mereka. Apalagi dengan adanya pemain terbaik dunia Lionel Messi disana. Tapi sayang keindahan permainan mereka seolah tercoreng fakta bahwa mereka selalu dibantu oleh wasit dalam setiap pertandingan pertandingan penting. Kalau kita mengingat-ngat lagi, sejak 2009 lalu di pentas liga champions banyak sekali kontroversi seputar kepemimpinan wasit yang selalu menguntungkan mereka. Berturut turut Chelsea, Intermilan, Arsenal, dan AC Milan telah merasakan kemiringan wasit tersebut. Begitu pula dengan pertandingan pagi tadi. Bantuan wasit berupa kartu merah kepada pemain lawan dan penalti sepertinya begitu rutin diberikan kepada Barcelona jika mereka bermain di kandang sendiri.

Aku sempat berpikir kalau pertandingan sudah berakhir kala Bek tangguh sekaligus kapten Chelsea John Terry dikartu merah karena dianggap mengganjal ALexis Sanchez (yang ini aku masih bingung penyebabnya. Kenapa harus kartu merah? tayangan ulang di televisi hanya sekali menampilkan kejadian tersebut. itupun juga dari sudut yang tidak jelas #tanyakenapa )
ditambah lagi beberapa menit kemudian Andreas Iniesta membuat Barcelona unggul 2-0. Praktis banyak teman teman di twitterku yang menganggap pertandingan ini sudah berakhir.

Tapi Chelsea sepertinya sudah siap mental untuk segala kemiringan wasit tersebut. Mereka sudah pernah mengalami hal seperti ini di tahun 2009 kemarin, dan untuk menghadapi kejadian seperti ini mereka sadar.. satu satunya hal yang bisa dilakukan hanyalah percaya pada kemampuan diri sendiri. Tidak perlu minta bantuan wasit, asalkan kita bermain penuh determinasi dan semangat juang yang begitu tinggi, niscaya kita bisa membantu diri kita sendiri. Yang menentukan hasil akhir bukan wasit, tetapi kedua tim yang bertanding.

Pada akhirnya mereka bisa menyamakan kedudukan meski sebelumnya berbagai drama menyelimuti pertandingan pagi ini. Eksekusi penalty Messi yang mengenai mistar, atau gol dari Sanchez yang dianulir karena offside. Ya, Barcelona mungkin sedikit lebih diunggulkan oleh wasit, tapi jelas mereka kalah oleh Chelsea yang dibantu oleh Tuhan.

Perjuangan sebesar apapun tidak akan berarti apabila Tuhan tidak meridhoi, karena hasil akhir itu semuanya berada di tangan Tuhan. Perjuangan kita hanyalah sebagai pembuka jalan. Sisanya Tuhan yang akan menentukan. Itulah alasan mengapa waktu kecil kita selalu diajarkan agar selalu berdoa sebelum memulai sesuatu.

Comments

  1. OK.... mas Bro.... link blog anda sudah tercantum di blog saya... terimakasih.. salam bloger
    http://bukudear.blogspot.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. sip gan,, blog agan juga udah aku masukkan dalam daftar blog favoritku.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Antri Bensin di SPBU? berikut cerita dan tipsnya

Dua minggu terakhir, antrian BBM bersubsidi di SPBU semakin menggila saja. Kadang perlu waktu sampai satu jam mengantri baru aku bisa dapat giliran mengisi bensin. Kondisi tersebut membuat aku belakangan jadi kehilangan gairah untuk jalan-jalan dan menyia-nyiakan bahan bakar motorku untuk tujuan yang tidak begitu penting, Proses pengantrian yang begitu lama sering membuat aku malas untuk ke SPBU dan lebih memilih beli di eceran. meski dengan harga yang lebih mahal tentunya. Pasokan Bahan bakar untuk wilayah Kalsel sepertinya memang sedang dalam kondisi tidak banyak.  Pernah suatu waktu aku melakukan perjalanan dari Martapura-Banjarbaru-Banjarmasin di sore hari. Dalam perjalanan tersebut aku melewati mungkin sekitar 8 atau 9 SPBU.  Sialnya, ternyata semua SPBU yang aku lewati kehabisan stok BBM bersubsidi. Luar biasa! entah ini permainan atau apa, yang pasti untuk kesekian kalinya aku harus membeli di eceran dengan harga yang lebih tinggi 134% dibanding harga resmi di SPB...

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Hi, I'm back

Mari mencoba untuk menulis lagi gambar hanya pemanis