Skip to main content

Kecewa Transformers 3

Setelah satu minggu lamanya sejak resmi tayang di Banjarmasin akhirnya aku bisa juga nonton film ini. Niat awalnya sih mau yang 3 D, tapi apa daya aku selalu telat bangun pagi untuk mengantri hingga selalu kehabisan tiket :( akhirnya mau tidak mau nonton yang versi biasa aja dengan modal 25.000/1 tiketnya.

Sentinel Prime, senior Optimus yang berbalik menjadi musuh di film ini
Sejak film transformers 2 revenge of fallen tahun lalu berakhir, aku sangat menantikan kehadiran transformers dark of moon kali ini, bahkan sempat merasa sangat kecewa atas keterlambatan film ini hadir di Indonesia. namun setelah menonton film tersebut, entah mengapa terasa ada yang kurang, yang membuat aku tidak menyukai film ini.
setelah dipikir pikir lagi, sepertinya hal inilah yang membuat aku kurang "ngeh" dengan film transformers 3:

- Tidak adanya sesuatu yang baru
Yap, dari awal film hingga akhir film, aku sama sekali tidak melihat ada sesuatu yang berkesan dari film ini. memang sih cara sutradara Michael Bay menyajikan aksi aksi robot dan penghancuran kota itu sangat luar biasa, sangat memanjakan mata. namun sekali lagi, tidak ada yang dapat menimbulkan kesan berarti di hati.

- Durasinya kepanjangan
2 Jam 34 menit jelas bukan waktu yang sebentar untuk ukuran sebuah film. Kebetulan kali ini aku sangat merasakan durasi tersebut, entah berapa kali aku menguap sepanjang pemutaran film ini (hehe, mungkin juga disebabkan karena aku nontonnya yang jam malam terakhir). Tapi sungguh, aku sempat merasa bosan di pertengahan film. durasi panjang memang bisa jadi bumerang bagi sebuah film kalau sutradara tidak pandai mengatur emosi film. (teringat pada film batman the dark knight, durasinya panjang tapi tidak membosankan dan selalu menghadirkan rasa ingin tahu di setiap menitnya)

- Terlalu cepat, susah dicerna
Entah karena faktor mengantuk atau gimana, yang pasti aku kurang memahami jalan cerita film ini. dialog antar pemain dan pergantian scene yang terlalu cepat membuat aku kesulitan untuk mencernanya, (tapi setelah film berakhir aku sadar ternyata dialog dialog itu tidak penting sama sekali, jadi tak apa kalau terlewatkan)

- Kurang "lucu"
huhuhu... memang segi humor bukanlah prioritas film jenis ini. Tapi menurutku sebenarnya perlu juga agar kita tidak bosan dan kaku saat menonton. beberapa humor memang sudah disajikan, namun terasa agak garing kalau menurut aku.

- Tidak adanya Megan fox
nah...... ini dia nih yang paling membuat aku kurang suka dengan Transformers 3, pacarku ini tidak ikut bermain lagi., memang sebenarnya penggantinya Rosie Huntington-Whiteley sendiri tidak kalah seksinya dengan megan. tapi tetap saja, aku sudah terlanjur ngefans dengan Megan fox.


Tapi itu semua cuma pendapatku loh... aku bukannya mau mengatakan film Transformers 3 ini jelek. keseluruhan, transformers 3- dark of moon memang film yang sangat menjual. cukup menghibur, dan lumayan lah buat ditonton rame rame dengan teman.
oh, iya. satu lagi.. kalau begini-begini aja, aku sama sekali tidak berharap adanya Transformers 4 di kemudian hari.

Comments

  1. Aku kecewa apabila dengan mudahnya Sentinel Prime terpedaya dengan cewek Rosie dan terus mengambil keputusan membunuh Megatron. Semudah itu kah?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...