Kemarin (24/01/10) aku menghabiskan hari minggu dengan berwisata ke pantai tangkisung d kabupaten tanah laut bersama beberapa temanku.
Kali ini kami memilih alat transport kendaraan bermotor saja karena dirasa lebih efisien mengingat personil yang sedikit sehingga sangat memberatkan kantong jika harus menyewa mobil.
Setibanya di pintu masuk, penjaga menyebutkan tarif 1500 untuk satu orang. Artinya kami membayar 3000 untuk 1 motor (kami berboncengan). ok, penjaga itu kemudian memberikan 2 lembar karcis sebagai tanda itu bukanlah pungutan liar. Satu warna putih, satu warna hijau. Akupun menerimanya dan tanpa kubaca langsung kumasukkan ke saku celana.
Sekembalinya ke rumah, saat ingin mencuci celana kutemukan karcis tadi. Iseng-iseng kubaca, ternyata yg warna putih adalah karcis untuk dewasa, tarifnya 1500. Sedangkan yang hijau adalah untuk anak anak, tarifnya 1000. Yang kalau keduanya djumlahkan menjadi 2500. (kami tadi bayar 3000)
Hmmm...
maaf sebelumnya, bukan bermaksud berprasangka buruk. Bukan juga aku terlalu perhitungan. Hanya saja jika ada sesuatu yang janggal aku rasa sah sah saja jika memikirkan berbagai kemungkinan yang mengakibatkan hal itu terjadi.
Analisa 1: Petugas itu tidak jujur. Ia menagih pada kami dengan 2 tarif dewasa, lalu melaporkan setoran dengan 1 tarif dewasa dan 1 tarif anak anak. (untung 500 untuk 1 buah motor).
Lalu kenapa tidak dilaporkan dengan 2 tarif anak anak saja? Dengan begitu bisa untung 1000 untuk 1 motor!
Jawabannya adalah logika.
Tidak mungkin kan anak anak bepergian tanpa didampingi orang dewasa?
Analisa 2: Petugas itu jujur, namun ia hanya kurang teliti saat menyerahkan karcis pada kami. Mungkin ia punya penyakit rabun yang parah sehingga tidak bisa membedakan warna putih dan hijau.
Liatlah contoh karcis yang kuterima semalam:
Untuk Dewasa:
Untuk anak-anak:
Kali ini kami memilih alat transport kendaraan bermotor saja karena dirasa lebih efisien mengingat personil yang sedikit sehingga sangat memberatkan kantong jika harus menyewa mobil.
Setibanya di pintu masuk, penjaga menyebutkan tarif 1500 untuk satu orang. Artinya kami membayar 3000 untuk 1 motor (kami berboncengan). ok, penjaga itu kemudian memberikan 2 lembar karcis sebagai tanda itu bukanlah pungutan liar. Satu warna putih, satu warna hijau. Akupun menerimanya dan tanpa kubaca langsung kumasukkan ke saku celana.
Sekembalinya ke rumah, saat ingin mencuci celana kutemukan karcis tadi. Iseng-iseng kubaca, ternyata yg warna putih adalah karcis untuk dewasa, tarifnya 1500. Sedangkan yang hijau adalah untuk anak anak, tarifnya 1000. Yang kalau keduanya djumlahkan menjadi 2500. (kami tadi bayar 3000)
Hmmm...
maaf sebelumnya, bukan bermaksud berprasangka buruk. Bukan juga aku terlalu perhitungan. Hanya saja jika ada sesuatu yang janggal aku rasa sah sah saja jika memikirkan berbagai kemungkinan yang mengakibatkan hal itu terjadi.
Analisa 1: Petugas itu tidak jujur. Ia menagih pada kami dengan 2 tarif dewasa, lalu melaporkan setoran dengan 1 tarif dewasa dan 1 tarif anak anak. (untung 500 untuk 1 buah motor).
Lalu kenapa tidak dilaporkan dengan 2 tarif anak anak saja? Dengan begitu bisa untung 1000 untuk 1 motor!
Jawabannya adalah logika.
Tidak mungkin kan anak anak bepergian tanpa didampingi orang dewasa?
Analisa 2: Petugas itu jujur, namun ia hanya kurang teliti saat menyerahkan karcis pada kami. Mungkin ia punya penyakit rabun yang parah sehingga tidak bisa membedakan warna putih dan hijau.
Liatlah contoh karcis yang kuterima semalam:
Untuk Dewasa:
Untuk anak-anak:
Comments
Post a Comment