Skip to main content

Jalan jalan ke pasar terapung dan pulau kembang



Sebenarnya dari kemarin-kemarin ga ada rencana sama sekali buat jalan-jalan ke pasar terapung yang menjadi salah satu objek wisata yang cukup dikenal di kalimantan selatan ini. Berawal dari rasa dongkol karena tidak bisa nonton jukung hias di acara perayaan hari jadi kota banjarmasin tadi malam, maka aku dan teman-teman mulai menyusun rencana "pelampiasan" dan akhirnya kami sepakat untuk berwisata ke pasar terapung saja.
Rencana awal habis sholat subuh langsung go cau ke daerah kuin, dengan terlebih dahulu berkumpul di markas kami. namun karena ada salah seorang teman yang kelamaan berdandan. ga tau dia sibuk milih gaun, masang bulu mata palsu, atau nyukur jenggotnya yang pasti dia datang terlambat dari jadwal yang ditentukan. tapi walau agak terlambat tetap saja tak menyurutkan niat kami untuk tetap pergi ke pasar terapung.



Sayang.. karena kami datangnya sudah agak siangan (matahari udah agak tinggi tongolannya) aktivitas di pasar terapung sudah mulai sepi. Tak serame seperti yang sering ditampilkan di televisi.
Tapi yang namanya niat mau have fun ya tetap aja have fun.. berkumpul bersama sobat sobat gokil selalu akan menyajikan cerita yang tidak akan terlupa.
Disini startnya perjalanan kami. Mesjid Sultan Suriansyah, kuin

Inilah penampakan wajah sobat-sobat yang bersamaku


Nah.. kalau yang ini supir kelotoknya.. hehehe... Ganteng kan?
Suasananya mulai sepi karena kami kesiangan

Aneka sajian masakan yang dijual di atas perahu

Paman penjual pisang ini semangat sekali mengejar kelotok kami ketika kami panggil

Terjadilah transaksi itu

Sarapannya juga di dalam kelotok, belinya di kelotok sebelah

Setelah aktivitas di pasar terapung berkurang, kami melanjutkan perjalanan menuju pulau kembang. Yang mana diketahui kalau itu adalah pulaunya para monyet (itulah sebabnya kami membeli beberapa sisir pisang tadi, sekalian buat ngasih makan monyet monyet tadi)
Narsis dulu sebentar

ini nih... wajah wajah penghuni pulau kembang
Monyet monyet disini nakalnya minta ampun.. kalau kita sedang memegang makanan. entah itu kacang atau pisang.. mereka bisa cepat akrab dengan kita (atau lebih tepatnya, mereka jadi mendekati kita untuk mengambil makanan itu) 


badanku aja sampai dinaikin kayak gini
Hati hati juga terhadap barang bawaan yang lain..  topi, tas dan barang tentengan lainnya. bisa mereka rebut dari tangan kita. seperti yang terjadi pada salah seorang temanku. Topi yang baru saja dia beli diambil oleh salah satu monyet.. karena itu topi mahal, dia berusaha keras merebut topi tersebut. Beruntung aku sempat merekam momen lucu proses perebutan topi itu. bisa diliat di video ini:

 Secara keseluruhan, perjalanan ini cukup menyenangkan dan mampu mengobati luka di hati karena tadi malam tidak bisa nonton jukung hias.
Itulah sedikit cerita dari perjalanan kami ke pasar terapung dan juga pulau kembang. Jangan lewatkan perjalanan kami selanjutnya!!

BONUS!! foto cowok cowok ganteng


Comments

  1. Wah mantap nih, jadi pengen ikut naik klotok di pasar terapung :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe.. yuk :)

      sekalian aja ke pulau kembangnya, biasanya sama paman klotoknya nawarin sepaket. hehe..
      thanks kunjungannya.
      maaf baru aja bisa ngebalas, soalnya entah kenapa sekarang agak susah ngisi komentar kalau lewat mobile

      Delete
  2. ciyeee...nice post...
    Seumur-umur di Banjarmasin gak pernah ke pasar terapung :'( apalagi ke pulau kembang (gak mau jg biar diajak ) hehehe...
    Itu nyewa kelotoknya berapa???
    itu monyet pengen gaya juga pake topi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahahha.. rugi banget kalau badiam di banjar kada pernah ke psar terapung *kisah iya yg nyambat neh, kaya rancak bnr ngintuh* :D

      keloyoknya 150 yu

      monyetnya pengen keliatan tampan juga kali. bosen dibilang orang jelek terus

      Delete
    2. iya am...kenaa....insyaAllah pasti ada ja..hehehe... mudahan ae pasarnya masih ada :D

      Delete
    3. kalo pasarnya pasti dilestarikan terus.. soalnya kan ciri khas daerah kia..

      kita kah yu? hehe.. *nyata imbahnya kubawai ke pulau kembang pulang :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...