Dalam hidup, yang namanya perubahan itu pasti terjadi. Kita dilahirkan masih dalam kondisi yang begitu lemah.. tidak bisa berjalan, belum bisa berpikir. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perubahan yang signifikan terjadi pada tubuh kita. Lambat laun kita mulai bisa merangkak, berjalan, bahkan kemudian berlari. Waktu dan proses belajar adalah dua hal yang paling bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan yang kita alami.
Perubahan.. seperti yang disinggung di atas memerlukan proses, perlu waktu. jika kita sedang membahas masalah perubahan dari A ke B, maka perjalanan ataupun waktu yang ditempuh antara A ke B disebut masa transisi (bener gak yah... rasanya dulu pernah belajar, tapi udah rada lupa. hehe.. correct if I'm wrong) dan faktanya... masa transisi adalah masa tersulit yang harus dihadapi ketika kita harus menuju perubahan.
Pernah tidak kalian mengalami pindah rumah, pindah sekolah, atau bahkan pindah kerja? Hari hari pertama tentu hati kita menjadi begitu was-was, begitu gelisah dan dipenuhi kekhawatiran apakah kita bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Apakah suasana di tempat baru ini aman? dan bisa menjamin kebahagiaan kita? masa masa itu pasti sulit karena kita harus pandai pandai membawa diri.
ah... pembukaannya kepanjangan nih (hoammm) ... hehehe :P langsung to the point aja.
Dalam kehidupan percintaan juga mengenal masa transisi.. dari perkenalan ke pedekate, dari pedekate ke pacaran, dari pacaran bisa ke perkawinan atau putus. Dari putus ke move on!! semuanya ada prosesnya.. tak usah dijabarkan satu persatu lah.. hampir semua orang juga pasti pernah mengalaminya dan tau rasanya.
Khusus untuk yang terakhir, move on adalah sebuah kata yang begitu populer di kalangan anak muda. Sebuah masa transisi yang bisa dibilang tidak mudah karena sesuatu yang berhubungan dengan hati biasanya sangat sulit untuk dikendalikan.
Mereka yang hubungannya terpaksa harus berakhir (baca: diputusin, atau terpaksa putus) di angka 30 hari ke bawah biasanya lebih sulit untuk melupakan mantannya. Karena satu bulan pertama pacaran biasanya yang jelek-jeleknya belum keluar. Walaupun nantinya bisa mendapatkan pacar baru tetap saja sang mantan ini akan mendapat porsi tersendiri di hati pemirsa, eh pecinta. Tapi semua itu sepertinya lebih pada obsesi dan rasa penasaran saja. (menurutku loh)
Lalu bagaimana keadaan orang yang telah lama menjalin hubungan (bertahun-tahun) lalu kemudian terpaksa kisah mereka harus kandas? cara move on mereka juga sama sulitnya dengan yang aku sebutkan di atas. Namun lebih kompleks.. bukan sekedar obsesi, penasaran, dan rasa berbunga-bunga itu yang terasa hilang.. tapi yang hilang adalah sosok teman sepemikiran, teman tertawa, wadah airmata, konsultan keuangan. lebih kepada orangnya, bukan kenangannya. Karena biasanya ikatan batin mereka sudah sangat kuat.. dan mereka sudah terbiasa melalui segala pahit manisnya hidup secara "bersama-sama". Biasanya sih mereka masih akan tetap berhubungan, namun hanya sebatas teman. Mereka sadar, ada hati yang Harus mereka lupakan. Meski sebenarnya tak bisa mereka lupakan.
Sepertinya orang orang ini akan dilanda kesepian yang luar biasa.. hati mereka akan hampa, kosong.. mungkin akan sedikit merasa tidak ada hasrat untuk jatuh cinta lagi.. tapi sebenarnya hati mereka menjadi rapuh.. menjadi sangat lemah. Beberapa bakan secara tak sadar menjadi lebih mencoba mencari semacam pelarian yang bentuknya macam macam.. mungkin dengan berkumpul dengan teman-temannya, menulis, olahraga, atau bahkan mencoba lebih bersosialisasi dengan lawan jenis. Untuk yang terakhir ini cukup gawat... karena mungkin bisa berpotensi jadi cinta. Apalagi kalau ternyata memang sudah ada bibit suka duluan.
Jika dibilang hanya mencari pelarian, mungkin tak bisa disalahkan juga. Ga perlu munafik.. orang-orang seperti itu memang sedang kesepian, dan sedikit perhatian bisa bagaikan sebuah siraman hujan di tengah gurun kehampaan.
Bila kau kebetulan mengenal orang yang sedang mengalami masa itu, jangan bingung dengan sikapnya. Maklumi saja.. ia hanya sedang rapuh. Ia juga tak bermaksud membuatmu bingung... kebingunganmu justru akan menimbulkan kebingungan baru baginya. Tetaplah bersinar terang dan jangan redupkan cahayamu.. karena ia membutuhkan cahaya di antara gelap harinya. Tetaplah jadi dirimu, dan maafkan dia.. karena dia CUMA MANUSIA - Kerispatih #np
ps: mungkin sebagian tulisanku tidak sesuai dengan keadaan beberapa orang. tapi aku kenal baik seseorang yang hidupnya sesuai dengan apa yang ada di tulisanku ini.
curcol?
ReplyDeleteups... hehehehee
ReplyDelete