Skip to main content

Trilogy Kenakalan masa SMP (bagian 1)




Tahun 2003...
Tahun terakhir masa SMP ku. Bersama 39 siswa yang lain aku tergabung dalam satu kelas "unggulan". sebut saja nama kelas itu adalah 3A.
Siswa-siswa yang bisa berada di kelas itu jelas bukanlah siswa sembarangan. Kami dipilih berdasarkan siswa dan siswi dengan nilai terbaik di setiap mata pelajaran. Secara intelegensi mungkin kami memang unggul dari siswa siswi di kelas lain. tapi secara emosi, kami sama saja dengan yang lain. Para ababil yang hobinya senang-senang.
Ada 3 dosa besar yang kami lakukan semasa SMP, yang sedikit banyaknya telah mencoreng nama baik kelas kami.
Disini aku akan menceritakan kisah pertama, dosa yang paling ringan dari sudut pandang aku, dari ingatan aku:


1. Pintu kelasku

TENG TENG TENG !!!

Lonceng masuk telah berbunyi, artinya pelajaran terakhir pun telah menanti. Matematika! Oh Tuhan?? siapa sih yang menyusun daftar pelajaran dengan menempatkan matematika di mata pelajaran terakhir? Males banget kalau disuguhi pelajaran yang harus memeras otak dengan cuaca dan hawa sepanas ini! Beruntung Bapak S, guru matematika kami ini orangnya baik dan tidak terlalu serius dalam mengajar. seandainya kami berada di kelas 3C sampai E pasti akan sangat menderita. secara guru matematikanya, Bapak B, sadis bin killer banget (kata mereka sih..).

"Hey, temand. hari ini Bapak S tidak bisa masuk ke kelas kita. tadi sebelum istirahat beliau pulang karena tidak enak badan. Kita diminta jangan ribut dan belajar sendiri. okey??" 

OKEEEEEEYYYYYYYY!!

Serentak semuanya tampak senang, kata "okey" itupun hanya formalitas saja. kita semua tahu, apa yang akan terjadi adalah kami semua akan berpesta selama 2 jam terakhir ini. Aku berani bertaruh, tidak akan ada siswa yang membuka buku pelajaran dan belajar sendiri. yang pasti kami akan bebas melakukan apapun di dalam kelas dengan satu catatan: jangan ribut!
tidak masalah, kami sudah ahli dalam hal itu.

Lima menit berselang...

tap.. tap.. tap.. (suara langkah kaki nih ceritanya)

Seorang teman yang dekat pintu, mencoba menjenguk ke luar.

"oh, gawat!!!! itu bapak B mau lewat sini! jangan sampai beliau tahu kalau di kelas kita sedang tidak ada gurunya!"

"tutup semua gorden"
"rapatkan pintu"
"kunci"
.......

Selama beberapa detik, suasana dikelas begitu senyap, bahkan diantara kami tidak ada yang berani mengambil nafas. Sementara suara langkah kaki beliau sudah semakin dekat saja.
Aku tidak tau pasti beliau akan masuk ke kelas mana. mungkin 3D, atau bisa juga 3E, ah.. sudahlah aku tak peduli, yang penting semoga beliau cepat melewati kelas kami dan tak sadar kalau di dalam tidak ada gurunya. Kalau beliau tau bisa bisa kami disuruh mengerjakan tugas, merusak kebahagiaan saja.

Tiba-tiba suara langkah kaki itu terhenti. Persis di depan pintu kelas kami !!!

CKlek!
tok.. tok..!!
brak.. brakk.. brak.. !!

Oh, tuhaann.. rupanya beliau mau masuk ke kelas kami, mungkin beliau diminta untuk menggantikan bapak S yang tidak bisa masuk ke kelas kami hari ini. Gawatnya, pintu depan tadi kami KUNCI.

brak.. brak..

bukan lagi suara mengetuk yang terdengar, tapi lebih seperti suara menggedor.
Kami semua panik!! ...... ya, sangat panik!!
tidak ada yang berani membukakan pintu, selama beberapa detik aku merasa seperti sedang berada dalam film horror. dimana kami, sebagai calon korban yang sedang bersembunyi di suatu ruangan. sedang dikejar kejar seorang pembunuh bertopeng. dan kini, pembunuh itu telah mengetahui persembunyian kami, dan dia sedang berusaha mendobrak pintu itu untuk satu demi satu menghabisi nyawa kami.

BRAAAAK !!!!!

Akhirnya pintu itu terbuka juga. Beberapa siswi menjerit!!
oh, Tuhan.... pembunuh itu sudah berhasil masuk! aku sudah tak mampu berkata apa apa lagi. jantungku terhenti, lututku gemetar. tak ada suara yang bisa aku keluarkan. Hanya bisa pasrah menantikan apa yang akan ia lakukan kepada kami. Mungkin ia akan membantai kami satu persatu dengan pisaunya, atau mungkin menyekap kami dan meminta uang tebusan.

BRAAk!!!! (lagi?)

"DIMANA RASA HORMAT KALIAN????"
"AKU INI GURU!!!"
"KENAPA PINTUNYA DIKUNCI??"
"TIDAK INGIN DIAJARI YA? ATAU KALIAN SUDAH MERASA PINTAR JADI TIDAK PERLU LAGI ADA GURU YANG MENGAJARI??"
(*catatan: tata bahasa sudah ditranslate ke bahasa indonesia yang baik dan benar. aku takut untuk menuliskan versi aslinya, terlalu vulgar)

Sejenak aku sadar, beliau memang guru. Kenapa tadi aku berfikir kalau beliau seperti pembunuh ya? Astaghfirullah..
Beliau bukannya memakai topeng, wajah beliau yang putih itu berwarna merah karena beliau marah. ya,,,, sangat marah.
Kami semua hanya bisa menundukkan kepala, tidak ada yang berani memandang beliau .

Brakk!!!

Untuk kedua kalinya beliau memukul meja siswi yang paling depan. Aku bisa melihat, wajah temanku yang duduk disitu sangat pucat, seperti tak ada darah yang mengalir ke wajahnya selama beberapa menit ini.

OKE,,
KALIAN MEMANG PINTAR!
JADI AKU TAK PERLU MENGAJAR DI KELAS INI, BUKA HALAMAN 149, KERJAKAN SOAL 1 SAMPAI 5
KALAU KALIAN PINTAR PASTI BISA MENGERJAKANNYA!!

Hah? halaman 149?
kami baru belajar sampai halaman 90, halaman 149 tentang apa?
ingin rasanya protes karena kami sama sekali belum pernah menyentuh halaman itu, tapi begitu melihat wajah beliau, semua sepertinya sepakat untuk memilih diam.

Penasaran juga membahas tentang apa sih halaman 149 itu?
perlahan aku mulai membalik balik buku pelajaran. 120, 134, 140,... nah ini dia 149.
mataku terbelalak melihat 5 soal yang tertulis disana

Trigonometri
sin? cos? tan?

apa itu?????

Oh Tuhaaan....
matilah kami

Comments

  1. sayang sekali saia tak ikut adegan di cerita ini T_T

    ReplyDelete
  2. hahaha. .
    Aku gen kd umpt jw nul ae, dsni sbg penonton aja dlu
    kna d seri ke 3 hnyr aku jd pemeran utama :D

    ReplyDelete
  3. menengangkan membaca kisahnya.. :D

    ReplyDelete
  4. Padahal ceritanya kd tegang sama sekali :D

    kebanyakan terlalu didramatisir :P

    ReplyDelete
  5. hahaha...tegangnya ngebayangin ekspresi para siswa yang kadung ketakutan :)

    ReplyDelete
  6. Hahahaha..
    iya jua ae,,,
    pokoknya habis pucat tu pank dah muha sekelasan :D

    ReplyDelete
  7. Gubrakkkk!!!! Hari itu t bujur2 dah, dag dig dug luar biasa diriku.. hahaha

    ReplyDelete
  8. Fufufu.... Sport jantung tuh... hahaha.... sudah kelas III iya to klakuan kt pina mkin aneh... wkwkwkwk

    ReplyDelete
  9. Rita: hehehe... tu masih bagian 1 ta ae.. siap siap untuk bagian 2,, (Tragedi pesawat dan menara kembar)
    dengan **** sebagai tokoh utamanya :D

    btw, anonim ne siapa yo???

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...