Sesuai judul, tentunya tulisan di bawah ini adalah kelanjutan dari Entri Trilogy kenakalan SMP Bagian 1. Jika kemarin dalam cerita pertama berjudul "Pintu Kelasku", di bagian kedua ini kata pintu tidak akan disebut lagi, fungsinya akan digantikan dengan secarik kertas pembawa bencana.
sepertinya tak perlu basa basi lagi deh, langsung cekidot aja satu lagi kelakuan tak wajar kami saat di kelas.
2. Tragedi Pesawat dan Gedung Kembar
litak sret litak litak sret..
gisut gisut gisut...
Mungkin penggambaran suara di atas masih kurang tepat, tapi yah.. anggap saja kalian semua mengerti kalau yang aku maksudkan di atas itu adalah suara kapur yang sedang beradu dengan papan tulis kala seorang guru sedang mengajar di sebuah kelas.
Matematika, salah satu mata pelajaran yang dibenci bagi sebagian siswa sekolah, selain karena rumit, pelajaran ini juga terbilang sulit (he, apa bedanya ya?) tapi mungkin bagi siswa siswa yang sudah sangat mengerti dengan salah satu materinya, pelajaran ini bisa jadi membosankan kala harus dijelaskan secara berulang ulang oleh sang guru. Mungkin hal tersebut juga yang terjadi pada sebagian siswa kelas 3A di sebuah SMP ini.
Okey, kembali ke kelas!!
Tak tak tak
sret sret sret
Sang guru masih saja sibuk menuliskan contoh soal di papan tulis. Sementara sebagian siswa terlihat menguap, sebagian yang lain malah sibuk sendiri dengan kegiatannya masing masing, ada yang main catur, ngisi TTS, main tebak kata, dll. tapi tidak ada yang berani main layangan.
Di satu sudut terlihat seorang siswa sedang asik bermain origami dengan teman sebangkunya. Macam macam karya sudah dia buat dari lembaran lembaran kertas yang ia sobek dari buku tulisnya, mulai dari bentuk pentol bakso, bola kasti, hingga bola bowling!! Bosan dengan bola bola an, ia mencoba sebuah eksperimen baru, sebuah mahakarya besar yang akan mengubah dunia, sebuah inovasi yang terinspirasi dari keahlian presiden Indonesia yang ke 3. Ya, dengan segala kecerdasannya, siswa itu berencana akan membuat sebuah pesawat terbang!
Dengan segala ketelitian, lipatan demi lipatan sudah ia berikan disetiap sudut kertas. hingga beberapa menit kemudian, sebuah pesawat yang ia namakan boeing 767-223ER telah berhasil dibuat dan sudah siap untuk diterbangkan.
Sebenarnya pesawat ini belum layak untuk diterbangkan karena belum diuji secara teknis, namun karena kebutuhan yang mendesak akhirnya sang pilot nekad untuk menerbangkan pesawat ini.
Bandara yang dituju adalah bandara depan, dengan koordinat 1,4.
Wusssh........
Pesawat pun sudah lepas landas dengan lancar, kebetulan cuaca juga sedang bagus. Sang pilot sepertinya sudah sangat berpengalaman untuk menerbangkan pesawat jenis ini, terbukti dalam waktu beberapa detik saja pesawat sudah mendarat dengan mulus pada bandara di koordinat 1,4
Kedatangan pesawat itu disambut gembira publik kota disana. Sang walikota tertawa waktu mengetahui kedatangan pesawat berteknologi canggih itu. Tapi sayangnya, Ia tak lama berada di sana, karena kemudian ia masih harus terbang menuju koordinat 2,2 menuju Kota yang dipimpin oleh seorang wanita berjilbab. Namun cuaca waktu itu begitu buruknya sehingga sang pilot harus memutar dulu sebelum akhirnya bisa sampai ke tempat tujuan.
Di sana pesawat berhenti sebentar, tidak langsung melakukan penerbangan lagi. Sang navigator sepertinya masih bingung untuk menentukan tujuan berikutnya.
__
Pesawat saat itu sedang berada di atas meja seorang siswi yang bisa dikatakan sebagai siswi yang baik dan tidak nakal. Ia bingung ketika tiba tiba sebuah pesawat kertas mampir di atas mejanya, sempat terpikir untuk membiarkan saja pesawat itu disana. Namun sang pengirim sepertinya mendesak agar ia mengembalikan pesawat tersebut di koordinat 1,4
Siswi itu terlihat ragu, namun Karena terus didesak akhirnya ia menerbangkan pesawat itu juga.
Wushhh....
Adalah benar apa yang tertulis di depan Rindam Banjarbaru "Ragu Ragu lebih baik kembali".
Jika melakukan sesuatu dengan hati berat, maka yang kita hasilkan tidaklah maksimal. Terlihat jelas dari gaya terbang pesawat yang rada "aneh".
Semua mata siswa di kelas sedang tertuju pada gerakan pesawat yang aneh itu, awalnya ia memang terbang mengarah ke koordinat 1,4 tapi entah apa yang terjadi, pesawat tiba tiba berbelok menuju arah kanan. perlahan... namun pasti ia sudah keluar dari jalur penerbangannya.
Mungkin pesawat itu sudah dibajak teroris, mungkin para teroris itu akan melakukan aksi teror bunuh diri dengan menabrakkan pesawat itu ke suatu tempat.
Sang pembuat pesawat memperhatikan gerakan pesawat dengan tegang, dalam hati ia sangat menyesal kenapa tadi ia menamakan pesawatnya dengan nama boeing 767-223ER, nama yang sama dengan pesawat yang menabrak gedung WTC tahun 2001 silam. Dan kini, miniatur boeing 767-223ER juga sedang mengarah ke gedung Kembar, Mengarah ke kedua kaki sang Guru !!!
Semua siswa menahan nafas, sang penerbang pesawat bahkan sampai menahan kentut. Detik detik krusial terasa sangat begitu lambat,, sangat lambat....
sang pembajak pesawat sepertinya sudah sangat yakin untuk menabrakkan diri ke arah gedung tersebut. Pesawat melesat dengan mulus menuju target teror, tinggal 1 Meter !!!
Semua hanya bisa berharap kalau diantara penumpang pesawat ada Nicholas Cage, Daniel Craig, Shakhrukh khan, atau tokoh tokoh lain yang bisa bertindak sebagai hero dan menggagalkan aksi teror tersebut dengan membelokkan arah pesawat.
SETENGAH METER !!
weshhh..
Pesawat berbelok !!! Ternyata benar ada shahrukh khan di dalam sana yang berhasil menggagalkan aksi teror.!! ia membelokkan arah pesawat sehingga tidak jadi menabrak gedung tersebut. Sekilas mungkin keadaan telah ia kendalikan. namun sayangnya, ia tidak pernah kursus sebagai pilot.
BRAKK!!!
ow, suara aslinya memang tidak sekeras dan sebesar tulisan di atas, namun dampaknya bisa menjadi sangat besar. Pesawat itu memang tidak menabrak kaki sang guru, ia berbelok secara mendadak di detik terakhir. Menabrak dinding! hanya sekitar 10 cm di samping kaki sang guru.
Guru tersebut memandang ke bawah...
hening.....
hening....
masih hening....
Semua siswa terdiam, menantikan luapan kemarahan sang Guru.
litak sret litak litak sret..
gisut gisut gisut...
Sang Guru sepertinya lebih memilih menyelesaikan pelajaran ketimbang membahas pesawat nyasar tersebut. Semua siswa sedikit lega. Ternyata Bapak S memang tidak pemarah!!
TENG TENG NTENG !!
Yes, pelajaran selesai, kami bebas !!
Sang guru selesai memberi penjelasan. Namun wajah beliau berubah!!
Ternyata beliau kecewa, beliau merasa tidak dihargai sebagai seorang guru. Pada akhirnya beliau memutuskan untuk tidak mau lagi mengajar di kelas kami.
(untuk sementara, beliau memang tidak mau masuk ke kelas kami, tapi selanjutnya aku lupa kenapa beliau akhirnya mau kembali mengajar di kelas kami)
Guru yang baik
maafkan kami ya pak!!
Akhirnya beliau mau mengajar di kelas lg berkat siswi yg innocent itu minta maaf.....
ReplyDelete*nulissambilnahanketawa*
Ooooh. . ..
ReplyDeleteky itu kah? :D
hahaha. . .
Innocent jr.,,
asa kd terima aku
Ahahaha... aku kn cuma disuruh, jd aku innocent lo... kekeke
ReplyDeleteEh ta, km ne meolah link profil km kenapa jd larinya ke profil fb aku?
ReplyDeleteBila dklik nama ikm tmbul tbuka fb aku.
:D
sengaja kh apa tuh?
Iy kh? kd tau ku nah.....
ReplyDeletemantap bos.. :)
ReplyDeletehehehe..
ReplyDelete:)
makaciiih makacih