Skip to main content

My Sassy Girl (Korea vs USA)




Tahun 2001 lalu ada sebuah film korea yang berhasil menghentak seluruh penjuru Asia karena kesuksesannya yang bisa dibilang luar biasa (berada di puncak box office korea selama 6 pekan, dan masuk buku rekor sebagai komedi romantis sepanjang masa). Yap, bagi penggemar film korea tentu bisa menebaknya. judul film itu adalah "Yeopgijeogin Heunyeo"  A.K.A "My Sassy Girl". Kesuksesan tersebut bahkan membuat Hollywood tertarik untuk membuat ulang atau meremake film ini. Dan jadilah di tahun 2008 film remake dengan judul yang sama rilis di Amerika sana.
Lalu bagaimana hasilnya?

Pertama tama, aku akan menceritakan yang versi originalnya saja dulu.

Berawal dari sebuah stasiun kereta. Seorang pemuda yang agak "O'on"  bernama Gyun-Woo yang menyelamatkan seorang gadis cantik yang sedang mabuk dan hampir saja tertabrak kereta. Parahnya, gadis itu kemudian pingsan setelah sejenak memanggil Gyun-Woo dengan sebutan "sayang". Orang orang di kereta pun lantas menyuruh Gyun-Woo untuk mengurusi gadis tersebut. Mau tidak mau iapun harus menggendong gadis itu ke tempat penginapan. sebuah keputusan yang membuat ia nantinya akan dimasukkan ke penjara.
Tapi lambat laun, mereka berdua ternyata semakin akrab. Gadis itu memang selalu membuat Gyun-Woo berada dalam masalah. Tapi Gyun-Woo yakin, jauh di dalam hati gadis itu tersimpan sebuah kesedihan. yang mana ia ingin membantu gadis tersebut agar bisa melewatinya dengan tegar. Selain itu gadis itu juga tipe dia banget, sedikit banyaknya Gyun-Woo juga sudah mulai suka pada gadis itu. Meski dalam hubungan mereka sangat terlihat sang gadis jauh lebih dominan.

Gadis itu, memang sangat liar dan seenaknya. Ia bisa memarahi siapapun yang ditemuinya jika orang itu melakukan hal yang tidak disukainya. Ia juga tipe wanita yang suka memaksakan kehendak. contohnya saja ketika Gyun-Woo memesan minuman cola, ia melarangnya dan menyuruhnya mengganti dengan kopi. Atau ketika kakinya terasa pegal karena memakai sepatu hak tinggi, ia malah memaksa Gyun-Woo untuk bertukar sepatu dengannya. (bisa membayangkan seorang pria memakai sepatu hak tinggi?)
gaya "berpacaran" mereka pun cukup unik. mereka melakukan hal hal aneh yang tidak biasa orang lain lakukan. sebut saja bermain anggar, squatch, atau pergi ke klub malam dengan menggunakan seragam sekolah!
Sayangnya, kedua orang tua gadis itu tidak menyukai Gyun-Woo. Mereka melarang Gyun-Woo untuk bertemu dengan gadis itu lagi.
Akhirnya mereka memtuskan untuk menuliskan perasaan masing masing ke dalam sebuah surat dan dikubur dibawah sebuah pohon. Mereka berjanji 2 tahun lagi baru surat tersebut boleh dibaca..
2 tahun kemudian Gyun-Woo kembali ke sana, tapi gadis itu tidak ada. iapun akhirnya membaca surat dari gadis itu,
sendirian....
***********

Jujur, aku lebih dulu menonton versi Hollywood ketimbang versi koreanya. Yang aku sukai dari film itu hanyalah endingnya. Selebihnya, hambar!
Elisha Cuthbert yang berperan sebagai gadis itu terasa kurang "Sassy". Aku juga merasa jalan cerita ini tidak sesuai dengan budaya barat. masih berasa asia. Sehingga semuanya terasa sangat tidak berasa.

Setelah itu aku menonton versi originalnya. Meski aku sudah tau jalan ceritanya sampai endingnya seperti apa, tapi tetap saja aku jatuh cinta dengan film ini. Cha Tae-Hyun sangat cocok berperan sebagai Gyun-Woo, dengan tampang bodohnya justru membuat film ini jadi lebih lucu dan menarik. Penderitaannya saat "dijajah" sang gadis pun sangat terasa sekali. Berbeda dengan Jesse Bradford yang hanya terlihat sebagai pria pemalu dan pendiam, yang membuat versi Hollywood terasa kehilangan nyawanya.

Jika film buatan korea mendapat nilai 8,5 mungkin versi Hollywoodnya cuma bisa mendapat nilai 6
jadi jangan dibandingkan!!

Kalau bicara soal bagian yang aku suka.. banyak! setiap bagian memiliki ceritanya masing masing. dan semuanya disajikan secara asik.
Kredit khusus buat endingnya. Endingnya Asia banget... so sweeeeeeeeeeeet.

Adegan 10 peraturan juga tak kalah menyentuh..
1. jangan minta dia jadi feminim
2. jangan biarkan dia minum lebih dari 3 gelas. dia akan memukuli seseorang
3. Di cafe, minumlah kopi. jangan coke atau jus
4. Jika dia memukulmu berpura puralah sakit, Jika tidak sakit, berpura puralah sakit
5. di hari jadi ke 100 berikan dia mawar saat di kelas
6. Pastikan kau belajar anggar atau squatch
7. Bersiaplah untuk sesekali masuk penjara
8. Jika dia bilang akan membunuhmu, jangan anggap enteng
9. Jika kakinya sakit, tukar sepatu dengannya
10. Terakhir, ia suka menulis, jadi selalu support dia


***
Kita tak bisa diam dalam menunggu cinta, bangunlah jembatan  agar cinta bisa datang ke tempat kita. Tunggulah cintamu.. siapkan Jembatannya, maka ia akan datang dengan sendirinya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...