Skip to main content

Kita vs anak SD (tentang lalu lintas)

ada satu kasus, diceritakan ada sebuah keluarga sedang berlibur menikmati akhir pekan mereka dengan naik mobil pribadi. Sebagaimana umumnya, sang ayah duduk di depan menyetir mobil, sedangkan sang istri dan seorang anak mereka yang baru 2 tahun duduk di belakang.. 1 lagi anak laki laki mereka yang baru kelas 5 SD duduk di depan, disamping sang ayah..
Di persimpangan jalan, kebetulan lampu lalu lintas sedang berwarna merah.. Mobil itupun berhenti sejenak, namun karena melihat tak ada polisi yang bertugas di sana, ditambah jalanan yang juga ga padat padat amat, sang ayah kembali menginjak pedal gas menerobos jalan persimpangan itu.. Tidak terjadi kecelakaan sih,, tapi coba dengar apa yang dikatakan anak laki lakinya pada sang ayah.
"ayah, kata bu guru Rifky di sekolah kalau lampu lalu lintas berwarna merah itu artinya berhenti, ga boleh jalan terus. Itu kan demi keselamatan kita, bukan agar tidak ditilang pak polisi"

bisa dibayangkan, sang ayah pasti akan merasa sangat malu saat mendengar penuturan polos dari anak laki lakinya tersebut.
Sesungguhnya menaati peraturan atau rambu itu tidaklah sulit, yah paling lama paling paling cuma semenit kita menunggu lampu agar hijau lagi. Tapi masyarakat sekarang terlalu mementingkan waktu yang semenit tadi, mereka tak berfikir tentang begitu banyaknya lagi waktu yang hilang jika terjadi kecelakaan akibat ketidak tertiban mereka.. mungkin satu jam, satu hari, satu minggu, atau bahkan selamanya karena waktu sudah berhenti untuk mereka.
Untuk itu, ayo biasakan hidup tertib dengan menaati segala peraturang yang berlaku.!
Anak SD aja tau, lalu kenapa kita yang dewasa pura pura bego??

Comments

Popular posts from this blog

Ayo ke puskesmas!!

Uhuk-uhuk... Udah beberapa hari ini batukku ga sembuh2 juga, padahal udah minum berbagai macam obat yg aku "ambil" d warung.. Merasa terganggu dengan batukku di tengah malam, ibuku memaksa aku untuk pergi berobat ke puskesmas.. Malas sih,, aku paling benci dengan bau obat obatan di puskesmas.. Huek, rasanya tambah sakit kalau mencium bau bau itu,, tapi mengingat kesehatan adalah yang paling utama, jadilah aku berangkat sendiri ke sana.. Hari itu sabtu, entah pukul berapa. banyak sekali pasien yang antri d loket... Rasa malasku timbul lagi. Ingin rasa berbalik kembali ke rumah saja, tapi tanggung ah,, udah jauh2 sampe sini jg. Di depan loket aku bilang saja mau berobat karena batuk, ternyata ibu penjaga loket ini ceriwisnya minta ampun. Aku baru ngomong 1 beliau udah ngejawab 10, aku ingin berobat sbg pasien umum (bayar). Eh, beliau malah memaksa mengisi formulir dan membuatkan kartu anggota supaya berobat gratis.. Yaudahlah, yg penting sembuh. Tp kalau gratis, Alhamduli

Sherlock holmes: A game Of Shadow

Permainan bayangan.. Dalam film ini Sherlock mendapat lawan yang sepadan. Seorang yang tak kalah jeniusnya dengan dirinya, Prof. James Moriarty. Ya, dia adalah otak dari segala terror di eropa mulai dari teror bom sampai pembunuhan-pembunuhan lain yang berpotensi meletuskan perang dunia. Di Sisi lain, partner sejatinya Dr. Watson malah berencana pensiun dari dunia penyelidikan karena akan menikah dengan tunangannya, Mary Morstan. Holmes pun menjadi stress dibuatnya, tapi pada akhirnya Watson terpaksa harus terlibat juga di dalam kasus itu karena ia dan istrinya kini juga menjadi target pembunuhan Prof. Moriaty!! Pertemuannya dengan seorang wanita Gipsy cukup membantu mereka dalam mengungkap segala trik dan rencana jahat Prof Moriaty. Berhasilkah mereka??

Kenapa aku begitu suka (500) days of summer?

Umm.. sebelumnya aku ingin memberi peringatan, jika kau belum pernah menonton film ini dan berencana untuk menonton film ini nanti mungkin sebaiknya hentikan membaca tulisanku ini sekarang juga. Karena di bawah sana aku akan sangat spoiler dan membuka kartu di film ini hingga tuntas. Sebaiknya baca resensinya disini saja. Tetapi jika kau sudah pernah menonton film ini.. Lanjutkan membaca, Mungkin kita bisa saling bertukar pikiran :) Pertama-tama, aku ucapkan selamat kepada narrator film ini. Ia sangat baik dalam membimbing kita saat menikmati film ini, dengan cara dan kata-kata yang kurang wajar. di detik-detik awal saja ia sudah bisa menarik perhatianku dengan "Author Note" yang tidak wajar tersebut. Yup, kalimat favoritku  yang dia ucapkan adalah : This is not a Love Story! Catat: Ini bukan sebuah kisah cinta!!