Skip to main content

Just write..

Aneh aneh..
Aku mengidap penyakit yang aneh!
penyakit lupa stadium 4!
Pernah gak kalian bayangkan aku punya kasus seperti ini: kemarin aku berbicara panjang lebar dengan orang lain (tamu d kerjaan). Hari ini aku ketemu lagi dengan dia, dia menyapaku duluan (tau tidak, aku butuh waktu lebih dari 10 menit untuk menyadari kalau ia adalah orang yang kemarin)
kasus lain, aku belanja di salah satu pasar di banjarmasin. terjadi tawar menawar pada salah seorang penjual handuk berlogo tim AC Milan. ia menawarkan 25 rb, aku berkeras meminta harga 20 rb, merasa tak ada kesepakatan, akupun pergi berlalu meninggalkan penjual itu. 10 menit kemudian, setelah berkeliling pasar aku melihat lagi sebuah handuk berlogo AC Milan di sebuah toko. akupun menanyakan harga pada penjualnya, tau tidak apa jawabannya: "tadi kan udh saya bilang 25 rb, modalnya udh 22 rb. jd ga dapet 20 rb,, td kan udh kita bahas. Mas lupa ya?"
waduh, parah banget! Aku tidak sadar kalau ini adalah penjual yang tadi.. Akhirnya karena malu aku beli saja handuk itu seharga 25 rb..
Itu cuma segelintir kisah tentang kepikunanku yang masih kuingat. Mungkin masih banyak kisah2 lain yang sudah kulupakan.. Aku tak tau kenapa aku begini. Apa ada yang punya solusi biar aku tidak pelupa lagi?

Comments

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...