Skip to main content

Finally.. My Adsense Account Approved. But, Wait...


Ada beragam jenis blog yang dibuat oleh orang orang, ada yang bertujuan untuk promosi jualannya di dunia nyata, ada yang hanya sekedar sebagai curahan hati, namun tak sedikit pula yang memanfaatkan blog sebagai sampingan penghasilan tambahan.
Aku masih ingat niat awal untuk membuat blog hanya sebagai data diri saja, buat di lampirkan pada profil facebook agar orang bisa lebih mengenal aku (terdengar alay kah? hehehe.. itu 2009 bro!! istilah alay belum ada, dan internet baru baru saja booming dengan kehadiran facebook. Jadi semua pengguna internet di tahun itu pasti alay. Haha) lihat postingan pertamaku tentang about arief. Satu misteri akhirnya terpecahkan, itulah sebabnya kenapa URL blog ini memakai boutarief.blogspot.com
Kalau di ingat ingat lagi.. aku bersyukur ternyata blog ini terus berkembang. Post yang dulunya hanya berisi masalah pribadi kini perlahan mulai menuliskan hal lain yang ternyata berguna bagi sebagian pengunjung. Alhamdulillah..
Karena hal itu pula, Traffic blog ini ternyata sudah bisa dibilang lumayan. Dan atas usulan teman, akhirnya aku coba mendaftar (lagi) di google Adsense.

Lagi??? eh, iya sebenarnya dulu sekitar tahun 2011 aku pernah juga mendaftar di google adsense. tapi tidak diterima, mungkin karena traffic blog ini belum serame sekarang. Dan di tahun 2014 ini aku mencoba lagi daftar dengan email yang berbeda.
Hasilnya?
Kamis, 21 Agustus lalu aku dikejutkan dengan masuknya email yang membuatku melonjak kegirangan. Yap, akhirnya akunku diterima oleh google adsense. Tapi aku masih bingung, bagaimana caranya supaya iklan bisa tampil di blogku. akhirnya akupun menunggu lagi hingga..
2 September masuk lagi email pemberitahuan kalau iklan sudah bisa tayang di blogku. Aku coba cek di blog. dan... VIOLAAA.... ternyata memang benar sudah ada iklannya. Iseng iseng aku klik saja untuk mengetes iklan tersebut. Dan benar.. ini nyata.... Blogku kini ada iklannya!!
artinya sudah bisa menghasilkan uang.
tanggal 8 september aku mendapat email lagi, tapi aku tak mengerti isinya. (hehehe.. maklum, bahasa inggrisku jelek) di minggu itu aku masih terlarut dalam eforia kesenangan karena sudah diterima adsense. Aku hitung hitung sehari rata rata mendapatkan sekitar 0,5 dollar.. Dan untuk bisa mencairkannya dibutuhkan minimal 100 Dollar. Jadi sekitar 200 hari atau sekitar hampir 7 bulan aku akan mendapat penghasilan tambahan sekitar Rp 1 juta lebih. lumayan kan? anggap saja ini adalah gaji ke 13, hehe..

Tapi disaat aku lagi asik asiknya membayangkan pendapatan gaji ke 13 ku nanti,pada tanggal 11 september tiba tiba aku dikejutkan sebuah email seperti ini:
Whaaaaat???? apa yang terjadi goggle?? apa aku melakukan kesalahan sehingga akunku dinon-aktifkan?
Dari email tersebut google memberitahu kalau aku telah melakukan invalid activity, entah berupa apa google tidak menjelaskannya lebih rinci. Rasa dongkol pasti ada, tapi aku mencoba untuk tenang dan menyelidiki dimana letak invalid activity yang telah kulakukan tersebut.
Akhirnya aku membuka buka lagi email dari adsense. Dan ternyata aku memang salah..

Inilah akibatnya kalau kita tidak membaca dulu peraturan yang telah dituliskan. Hanya karena aku mengklik iklanku sendiri, akhirnya akun adsenseku dibanned oleh google

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...