Skip to main content

Awas, di Mesjid pun ada copet!!



Beberapa waktu yang lalu, kakak perempuanku minta temani untuk pergi ke sebuah alamat. Ia dimintai tolong oleh temannya sesama pegawai puskesmai di Amuntai, Hulu Sungai Utara untuk mengambil dompetnya yang ditemukan oleh seseorang di kediaman sang penemu itu sendiri. Sang penemu itu sengaja mengirimkan surat ke Amuntai sana sesuai alamat yang tertera di KTP maupun surat berharga lainnya yang ada di dalam dompet tersebut dan menuliskan kalau beliau menemukan dompet ini beserta surat-surat berharga di dalamnya. Namun menurut pengakuan beliau semua uang yang ada di dalam dompet itu telah lenyap saat beliau menemukannya.

Tidak sulit untuk menemukan alamat tersebut, dan dengan ramah H. Bani (kita sebut saja nama beliau begitu) menyambut kami dan mempersilahkan masuk ke dalam rumah. Beliau bercerita kalau beliau menemukan dompet tersebut di sungai, terapung di atas tumpukan tanaman eceng gondok yang ada di sungai itu. Tidak hanya satu, tapi 3 buah dompet sekaligus!!
Seperti juga dompet teman kakakku, kedua dompet yang lain itu juga berisi surat berharga namun uangnya telah lenyap tak berbekas. Menurut pengakuan H bani, kedua dompet yang lain itu sudah diambil kembali oleh pemiliknya setelah beliau mendatangi alamat pemiliknya.

Menariknya, menurut para korban, hilangnya dompet mereka terjadi dengan modus yang sama.
mereka menyadari hilangnya dompet mereka adalah sewaktu di mesjid, saat mereka menunaikan ibadah sholat. Para korban yang semuanya wanita ini mengaku kalau mereka menyimpan dompet di dalam tas mereka. Ketika sholat, mereka menaruh tas tersebut di samping tapi agak ke belakang.. nah mungkin saat mereka melakukan gerakan sujud pelaku secara perlahan menarik resleting tas mereka dan mengambil dompet dari tas tersebut. Setelah memungut uang dari dompet tersebut sang pelaku lalu membuang dompet dompet itu ke sungai... tapi kemudian ternyata dompetnya ditemukan oleh H bani tadi.

Setelah mengucapkan terima kasih, kami bermaksud pamit.. dan kakakku mencoba menyelipkan beberapa lembar uang ke saku beliau. Namun dengan tegas beliau menolaknya. kami memaksa, namun ternyata beliau lebih ngotot.. Beliau berkata murni ingin menolong, tanpa bermaksud minta imbalan sedikitpun. Akhirnya kamipun menyerah..
Kepulangan kami pun di antar beliau dengan ramah.. Suatu kejadian yang menyadarkan aku kalau ternyata masih banyak orang baik di muka bumi ini.

Benar kata bang napi, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya tetapi juga karena ada kesempatan... Parahnya lagi, kalau si pelaku ternyata sudah berniat duluan dan rela menunggu sampai kesempatan itu datang.
Jadi intinya buat kita cuma satu... Waspadalah!! Waspadalah!!

Comments

  1. Masya Allah...sudah benar-benar nekad ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Zaman sekarang manusia semakin edan. tidak ada lagi rasa hormat dengan tempat atau orang yg sedang beribadah. Kejahatan tidak mengenal waktu, asal ada kesempatan segala carapun dihalalkan..
      Semoga Allah SWT menyadarkan dan mengampuni dosa dosa mereka. aamiiin

      Delete
    2. Makanya dompet tu diandak di kantong selawar aja, jangan andak di tas, hahahaa....

      Delete
    3. haha.. tapi binian dompetnya ganal ganal.. kada muat di kantong selawar

      Delete
  2. kapan yah??? hahaha... mungkin kapan-kapan.
    kita doain aja

    ReplyDelete
  3. wah udah g bner --"

    apa perlu dpasangi anjing harder :D

    ReplyDelete
  4. Hahaha.. kalau dipasangin Anjing Herder ntar malah dimarahin sama penjaga mesjid

    ReplyDelete
  5. wah, makin canggih aja pencopet sekarang ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya.. ada ada aja idenya kalau orang udah niat jahat

      Delete
  6. dan lebih parahnya lagi nyopetnya di masjid. . . . haahhhh

    ReplyDelete
  7. gila tu maling berani banget mancuntan di masjid

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Antri Bensin di SPBU? berikut cerita dan tipsnya

Dua minggu terakhir, antrian BBM bersubsidi di SPBU semakin menggila saja. Kadang perlu waktu sampai satu jam mengantri baru aku bisa dapat giliran mengisi bensin. Kondisi tersebut membuat aku belakangan jadi kehilangan gairah untuk jalan-jalan dan menyia-nyiakan bahan bakar motorku untuk tujuan yang tidak begitu penting, Proses pengantrian yang begitu lama sering membuat aku malas untuk ke SPBU dan lebih memilih beli di eceran. meski dengan harga yang lebih mahal tentunya. Pasokan Bahan bakar untuk wilayah Kalsel sepertinya memang sedang dalam kondisi tidak banyak.  Pernah suatu waktu aku melakukan perjalanan dari Martapura-Banjarbaru-Banjarmasin di sore hari. Dalam perjalanan tersebut aku melewati mungkin sekitar 8 atau 9 SPBU.  Sialnya, ternyata semua SPBU yang aku lewati kehabisan stok BBM bersubsidi. Luar biasa! entah ini permainan atau apa, yang pasti untuk kesekian kalinya aku harus membeli di eceran dengan harga yang lebih tinggi 134% dibanding harga resmi di SPB...

Hi, I'm back

Mari mencoba untuk menulis lagi gambar hanya pemanis

Film; hachiko

Hachiko bercerita tentang seekor anjing yang "ditemukan" oleh seorang professor guru musik di stasiun kereta. keduanya memiliki ikatan batin yang sangat kuat. bahkan hatchi, dengan setianya mengantar proffesor yang ingin pergi bekerja setiap hari sampai stasiun, dan kemudian menjemputnya kembali pada pukul 5 sore, saat sang professor pulang. kegiatan rutin itu berlangsung beberapa tahun, hingga pada suatu waktu, saat sedang mengajar, proffesor itu terkena serangan jantung dan langsung meninggal di tempat. sementara itu di stasiun, hachi dengan setianya menanti kedatangan sang professor tersebut. ia tak pernah tau kalau professor,majikan sekaligus sahabatnya itu tidak akan pernah pulang lagi. namun ia terus saja menanti.... setiap hari... setiap jam 5 sore, hachi dengan setia duduk di depan stasiun sampai hampir 10 tahun, sampai ia mati. Cerita hachiko sebenarnya adalah kisah nyata.terjadi di kota Shibuya, Jepang. bahkan di stasiun kereta shibuya, kita akan menemukan p...