Beberapa waktu yang lalu, kakak perempuanku minta temani untuk pergi ke sebuah alamat. Ia dimintai tolong oleh temannya sesama pegawai puskesmai di Amuntai, Hulu Sungai Utara untuk mengambil dompetnya yang ditemukan oleh seseorang di kediaman sang penemu itu sendiri. Sang penemu itu sengaja mengirimkan surat ke Amuntai sana sesuai alamat yang tertera di KTP maupun surat berharga lainnya yang ada di dalam dompet tersebut dan menuliskan kalau beliau menemukan dompet ini beserta surat-surat berharga di dalamnya. Namun menurut pengakuan beliau semua uang yang ada di dalam dompet itu telah lenyap saat beliau menemukannya.
Tidak sulit untuk menemukan alamat tersebut, dan dengan ramah H. Bani (kita sebut saja nama beliau begitu) menyambut kami dan mempersilahkan masuk ke dalam rumah. Beliau bercerita kalau beliau menemukan dompet tersebut di sungai, terapung di atas tumpukan tanaman eceng gondok yang ada di sungai itu. Tidak hanya satu, tapi 3 buah dompet sekaligus!!
Seperti juga dompet teman kakakku, kedua dompet yang lain itu juga berisi surat berharga namun uangnya telah lenyap tak berbekas. Menurut pengakuan H bani, kedua dompet yang lain itu sudah diambil kembali oleh pemiliknya setelah beliau mendatangi alamat pemiliknya.
Menariknya, menurut para korban, hilangnya dompet mereka terjadi dengan modus yang sama.
mereka menyadari hilangnya dompet mereka adalah sewaktu di mesjid, saat mereka menunaikan ibadah sholat. Para korban yang semuanya wanita ini mengaku kalau mereka menyimpan dompet di dalam tas mereka. Ketika sholat, mereka menaruh tas tersebut di samping tapi agak ke belakang.. nah mungkin saat mereka melakukan gerakan sujud pelaku secara perlahan menarik resleting tas mereka dan mengambil dompet dari tas tersebut. Setelah memungut uang dari dompet tersebut sang pelaku lalu membuang dompet dompet itu ke sungai... tapi kemudian ternyata dompetnya ditemukan oleh H bani tadi.
Setelah mengucapkan terima kasih, kami bermaksud pamit.. dan kakakku mencoba menyelipkan beberapa lembar uang ke saku beliau. Namun dengan tegas beliau menolaknya. kami memaksa, namun ternyata beliau lebih ngotot.. Beliau berkata murni ingin menolong, tanpa bermaksud minta imbalan sedikitpun. Akhirnya kamipun menyerah..
Kepulangan kami pun di antar beliau dengan ramah.. Suatu kejadian yang menyadarkan aku kalau ternyata masih banyak orang baik di muka bumi ini.
Benar kata bang napi, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya tetapi juga karena ada kesempatan... Parahnya lagi, kalau si pelaku ternyata sudah berniat duluan dan rela menunggu sampai kesempatan itu datang.
Jadi intinya buat kita cuma satu... Waspadalah!! Waspadalah!!
Masya Allah...sudah benar-benar nekad ya
ReplyDeleteZaman sekarang manusia semakin edan. tidak ada lagi rasa hormat dengan tempat atau orang yg sedang beribadah. Kejahatan tidak mengenal waktu, asal ada kesempatan segala carapun dihalalkan..
DeleteSemoga Allah SWT menyadarkan dan mengampuni dosa dosa mereka. aamiiin
Makanya dompet tu diandak di kantong selawar aja, jangan andak di tas, hahahaa....
Deletehaha.. tapi binian dompetnya ganal ganal.. kada muat di kantong selawar
Deletewah parah nih copet. Kpan tobatnya
ReplyDeletewah parah nih copet. Kpan tobatnya
ReplyDeletekapan yah??? hahaha... mungkin kapan-kapan.
ReplyDeletekita doain aja
wah udah g bner --"
ReplyDeleteapa perlu dpasangi anjing harder :D
Hahaha.. kalau dipasangin Anjing Herder ntar malah dimarahin sama penjaga mesjid
ReplyDeletewah, makin canggih aja pencopet sekarang ya :D
ReplyDeleteiya.. ada ada aja idenya kalau orang udah niat jahat
Deletedipasang cctv aj gan. Hehe
ReplyDeletehuhuy.. ide yang bagus tuh.
Deletedan lebih parahnya lagi nyopetnya di masjid. . . . haahhhh
ReplyDeletegila tu maling berani banget mancuntan di masjid
ReplyDelete