Skip to main content

Sedikit cerita tentang Nikon D90ku


Sedikit berbagi pengalaman nih, hari ini aku resmi jadi pengguna Nikon D90 setelah sebelumnya hanya mencicipi kamera kamera kelas pemula macam D3100 dan juga D5100. Meskipun sebenarnya aku sudah sangat puas dengan kualitas foto yang dihasilkan D5100ku, namun karena pekerjaanku sudah mulai tak terkendali, maka kuputuskan untuk membeli kamera tambahan. Niatnya sih mau sekalian aja D7000 atau D7100 namun apa daya kantong lagi cekak gini. Akhirnya kuputuskan untuk membeli D90 yang meski sudah jadul, namun katanya masih sangat populer di kalangan fotografer.



Beberapa kali survei harga, akhirnya aku menemukan orang yang jual seken (body Only) dengan harga yang ga terlalu mahal. Hatikupun girang saat mengetahui kondisi barangnya masih sangat bening dan juga memiliki SC (Shutter Count) yang masih rendah. Tanpa ba bi bu atau ca ci cu aku langsung membayar dan membawa D90  ini pulang dengan hati senang.

Namun begitu sampai rumah, aku sempat panik karena ketika aku coba pasangkan bodi D90 ini dengan lensa Nikkor 55-200 VR milikku ternyata Autofokusnya tidak berfungsi. Padahal jelas jelas tadi di rumah penjualnya barang sudah dites dengan lensa miliknya, dan berfungsi. Aku yang masih belum begitu menguasai pengaturan D90 ini berpikir positif aja, mungkin ada pengaturannya yang tidak sengaja aku rubah sehingga kamera ini berjalan dengan manual fokus.

Capek ngutak atik pengaturan tanpa ada perubahan, aku berpikir mungkin saja lensa 55-200 ku yang bermasalah. Tapi ternyata tidak..
Setelah aku coba di body D5100ku ternyata AF di lensa ini lancar jaya, Dan mimpi burukku sepertinya akan berlanjut, karena setelah aku coba lensa lain yakni 50mm f 1,8 di body Nikon D90. Ternyata autofokusnya juga tidak jalan!!

Aku coba utak atik pengaturan autofokusnya, tidak ada yang salah.. tapi ada yang aneh, Menu untuk pilihan AF area mode berwarna abu abu, alias tidak bisa diakses. Hal itu juga bertambah rumit karena dari info display terlihat kalau pengaturan kameraku menggunakan Manual Fokus (MF), padahal tuas AF/M sudah aku setting dengan benar di body kamera.



Panik? sudah pasti. Satu satunya yang bisa diandalkan untuk masalah seperti ini hanyalah mbah google. Namun sialnya lagi, ternyata tidak ada orang lain yang mengalami masalah serupa denganku, ada beberapa yang bertanya dan mengalami masalah sama, namun tetap saja tidak ada solusi yang tertulis di sana.

Setelah berselancar cukup jauh, aku menemukan forum dengan bahasa inggris, disana seorang user menyebutkan kalau itu adalah masalah elektronik, kemungkinan konektor lensa ke body bermasalah, entah kotor atau kita tidak sempurna saat memasang lensa.

Aku coba utak atik dan membersihkannya dengan menggunakan cottonbud. Yap, alhamdulillah.. setelah dibersihkan ternyata memang Autofokusnya bisa berfungsi lagi.

Dan akhirnya galaukupun hilang, hati kembali senang. Untuk kesekian kalinya mbah google berhasil menyelamatkan hajat hidup orang banyak. Terimakasih Mbah Google...

Comments

  1. Saya jadi pengen belajar pake kamera nih, susah gak sih pake nikon?

    ReplyDelete
  2. Thanks bgt gan infonya, mudah2an ane bisa terapin masalah autofokus untuk kamera drmh

    ReplyDelete
  3. Finance cash amount 5,000 to 10,000,000 apply now
    Are you in need of Urgent Loan Here no collateral required all problem regarding Loan is solve between a short period of time with a low interest rate of 2% and

    duration more than 20 years what are you waiting for apply now and solve your problem or start a business with Loan paying of various bills I think you have come

    to the right place just email us.

    housingfinance22@gmail.com
    WEBSITE: http://www.indbullsfin.com/index.pyc
    Contact us on whatspp +447513195409
    Mr Osman Ibrahim

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...