Hati, entah kenapa malam ini dia datang pada saya.. "boleh kan aku ikut nongkrong disini?", katanya. dengan senang hati aku persilahkan dia duduk. Tentu saja tak ada larangan bagi dia untuk ikut menyumbangkan ide bagi blog ini.. toh sesuai judul blog ini, hati adalah yang paling berkuasa atas segala yang tertulis disini.
"Ada apa?" tanyaku,, jujur aku agak khawatir melihat raut wajahnya yang kurang bersemangat. sepertinya dia memiliki sesuatu yang terpendam dalam dirinya dan hanya bisa memendam dengan segala keperihan.
Aku kasihan padanya, dia terlihat sangat letih. murung, sungguh tak pernah aku melihat dia dalam segala kekalutan seperti ini seumur hidupku.
Cukup lama dia terdiam membisu.. namun aku masih tetap sabar menanti apa sesunggguhnya yang telah menggerakkan dirinya untuk datang padaku.. padahal yang kutau selama ini, dia adalah hati yang sangat hebat.. bahkan mungkin yang terhebat yang pernah aku kenal, atau kalau boleh sombong sedikit,, aku miliki.
jika dia sampai seperti ini, pasti sesuatu yang sangat hebat sudah mengguncangnya.. dan aku harus terus bersabar menanti apa sesungguhnya yang sudah mengganggunya itu.
"tentang wanita'" katanya tiba-tiba.
Aku tersenyum. memang sudah kuduga itulah sumber permasalahannya. dia memang selalu menjadi gila ketika sudah bersentuhan dengan yang namanya wanita.
"Lalu, kenapa dengan wanita itu??"
terlihat dia menghela nafas.. 1, 2, 3,..10 detik dia masih terdiam. tampaknya masih menyusun kata kata agar ceritanya tidak begitu panjang.
"Baik, aku tak ingin banyak basa basi atau membuat kata prolog.. kita langsung saja ke pokok permasalahan. Aku jatuh cinta"
Aku diam. aku mengenalnya dan aku mengerti , jika dia sudah mengatakan jatuh cinta.. artinya dia benar benar jatuh cinta. dan dia pasti rela terjun ke dalam masalah yang besar hanya untuk cintanya itu.
"Hanya saja, aku mulai ragu. apakah aku mencintai wanita yang salah?"
dahiku mengkerut. tapi aku tetap diam. aku tau malam ini aku hanya harus jadi pendengar yang baik bagi dia. aku sadar, aku tak mungkin bisa memberi solusi pada setiap permasalahannya, karena sejatinya dialah yang selalu menyelesaikan masalahku. akupun sadar, yang dia butuhkan hanya teman.. yang mau mendengarkan dia, dan menemaninya merasakan kepedihan yang dia derita.
"dia, wanita itu. begitu menggoda.. entah kenapa setiap aku didekatnya, mendengar suaranya, mencium aroma tubuhnya. membuat aku seperti terkena candu, yang membuat aku selalu memikirkan dia."hanya saja, jalan cerita kami mungkin memang sudah ditakdirkan untuk menjadi serumit ini. entah, mungkin memang aku yang salah terlalu memaksa masuk, padahal sudah tak ada ruang lagi untukku berdiri. akhirnya dengan terpaksa, ruang itu aku rebut dari seseorang yang mungkin akan terluka karena ke egoanku ini. sempat aku merasa bahagia, sempat aku merasa hebat.. mendapatkan wanita sesempurna dia adalah anugerah tak terhingga bagi diriku. tapi sekali lagi... semua tak selamanya bisa seindah apa yang kita harapkan.
aku salah, aku berdosa telah mengusik kebahagiaan mereka. yah.. untuk itu aku bersedia bersabar, menunggu badai antara mereka reda barulah kemudian "ceritanya" aku masuk.
skenarionya seperti itu...
intinya, sementara aku hanya dijadikan simpanan, sampai dia punya alasan yang tepat untuk memutuskan hubungan dengan pacarnya itu.
agar kami bisa mengumumkan tentang hubungan kami.
Aku masih diam.. mencoba membayangkan dan mersakan apa yang dia rasakan saat itu,, yah, aku mengerti.
dia melanjutkan kisahnya lagi;
"hingga kini, dia sudah putus secara resmi dengan pacarnya itu, namun tampaknya dia masih belum mau mengakui aku pada masyarakat ramai.. aku tak mengerti. sebegitu jelekkah aku sehingga dia malu untuk mengakui kalau aku ini pacarnya?? dia memang mengenalkanku pada keluarganya, pada sahabatnya, tapi kenapa tidak pada temannya yang lain?
seolah aku ini hanyalah simpanannya, dan dengan menahan segala rasa cemburu di hati, aku melihat dia selalu didekati laki laki lain... aku tak berdaya, dihadapan mereka aku memang bukan siapa siapanya.. bahkan, dengan seorang temanku pun, pernah mereka saling rayu merayu. aku menyaksikan, dan aku tak bisa berbuat apa-apa!!
mungkin aku salah, mungkin aku terlalu mementingkan egoku yang ingin memilikinya sepenuhnya.. aku terlalu takut kehilangannya, hingga aku tak berani untuk mengungkapkan semua penderitaanku ini padanya.
ataukah ini memang salahku yang terlalu memanjakannya??
aku takut kehilangannya, takut sekali....
karena itulah aku selalu berusaha untuk menuruti semua keinginannya.
apa karena itu dia merasa aman dan yakin kalau aku tak akan marah padanya, dan kemudian bisa berbuat seenaknya padaku, pada perasaanku???
padahal yang aku mau cuma satu, tolong perhatikan juga perasaanku....
aku hanya ingin memilikinya seutuhnya
Hati terdiam lagi, akupun terdiam... hingga semenit kemudian dia minta izin pulang
"Ada apa?" tanyaku,, jujur aku agak khawatir melihat raut wajahnya yang kurang bersemangat. sepertinya dia memiliki sesuatu yang terpendam dalam dirinya dan hanya bisa memendam dengan segala keperihan.
Aku kasihan padanya, dia terlihat sangat letih. murung, sungguh tak pernah aku melihat dia dalam segala kekalutan seperti ini seumur hidupku.
Cukup lama dia terdiam membisu.. namun aku masih tetap sabar menanti apa sesunggguhnya yang telah menggerakkan dirinya untuk datang padaku.. padahal yang kutau selama ini, dia adalah hati yang sangat hebat.. bahkan mungkin yang terhebat yang pernah aku kenal, atau kalau boleh sombong sedikit,, aku miliki.
jika dia sampai seperti ini, pasti sesuatu yang sangat hebat sudah mengguncangnya.. dan aku harus terus bersabar menanti apa sesungguhnya yang sudah mengganggunya itu.
"tentang wanita'" katanya tiba-tiba.
Aku tersenyum. memang sudah kuduga itulah sumber permasalahannya. dia memang selalu menjadi gila ketika sudah bersentuhan dengan yang namanya wanita.
"Lalu, kenapa dengan wanita itu??"
terlihat dia menghela nafas.. 1, 2, 3,..10 detik dia masih terdiam. tampaknya masih menyusun kata kata agar ceritanya tidak begitu panjang.
"Baik, aku tak ingin banyak basa basi atau membuat kata prolog.. kita langsung saja ke pokok permasalahan. Aku jatuh cinta"
Aku diam. aku mengenalnya dan aku mengerti , jika dia sudah mengatakan jatuh cinta.. artinya dia benar benar jatuh cinta. dan dia pasti rela terjun ke dalam masalah yang besar hanya untuk cintanya itu.
"Hanya saja, aku mulai ragu. apakah aku mencintai wanita yang salah?"
dahiku mengkerut. tapi aku tetap diam. aku tau malam ini aku hanya harus jadi pendengar yang baik bagi dia. aku sadar, aku tak mungkin bisa memberi solusi pada setiap permasalahannya, karena sejatinya dialah yang selalu menyelesaikan masalahku. akupun sadar, yang dia butuhkan hanya teman.. yang mau mendengarkan dia, dan menemaninya merasakan kepedihan yang dia derita.
"dia, wanita itu. begitu menggoda.. entah kenapa setiap aku didekatnya, mendengar suaranya, mencium aroma tubuhnya. membuat aku seperti terkena candu, yang membuat aku selalu memikirkan dia."hanya saja, jalan cerita kami mungkin memang sudah ditakdirkan untuk menjadi serumit ini. entah, mungkin memang aku yang salah terlalu memaksa masuk, padahal sudah tak ada ruang lagi untukku berdiri. akhirnya dengan terpaksa, ruang itu aku rebut dari seseorang yang mungkin akan terluka karena ke egoanku ini. sempat aku merasa bahagia, sempat aku merasa hebat.. mendapatkan wanita sesempurna dia adalah anugerah tak terhingga bagi diriku. tapi sekali lagi... semua tak selamanya bisa seindah apa yang kita harapkan.
aku salah, aku berdosa telah mengusik kebahagiaan mereka. yah.. untuk itu aku bersedia bersabar, menunggu badai antara mereka reda barulah kemudian "ceritanya" aku masuk.
skenarionya seperti itu...
intinya, sementara aku hanya dijadikan simpanan, sampai dia punya alasan yang tepat untuk memutuskan hubungan dengan pacarnya itu.
agar kami bisa mengumumkan tentang hubungan kami.
Aku masih diam.. mencoba membayangkan dan mersakan apa yang dia rasakan saat itu,, yah, aku mengerti.
dia melanjutkan kisahnya lagi;
"hingga kini, dia sudah putus secara resmi dengan pacarnya itu, namun tampaknya dia masih belum mau mengakui aku pada masyarakat ramai.. aku tak mengerti. sebegitu jelekkah aku sehingga dia malu untuk mengakui kalau aku ini pacarnya?? dia memang mengenalkanku pada keluarganya, pada sahabatnya, tapi kenapa tidak pada temannya yang lain?
seolah aku ini hanyalah simpanannya, dan dengan menahan segala rasa cemburu di hati, aku melihat dia selalu didekati laki laki lain... aku tak berdaya, dihadapan mereka aku memang bukan siapa siapanya.. bahkan, dengan seorang temanku pun, pernah mereka saling rayu merayu. aku menyaksikan, dan aku tak bisa berbuat apa-apa!!
mungkin aku salah, mungkin aku terlalu mementingkan egoku yang ingin memilikinya sepenuhnya.. aku terlalu takut kehilangannya, hingga aku tak berani untuk mengungkapkan semua penderitaanku ini padanya.
ataukah ini memang salahku yang terlalu memanjakannya??
aku takut kehilangannya, takut sekali....
karena itulah aku selalu berusaha untuk menuruti semua keinginannya.
apa karena itu dia merasa aman dan yakin kalau aku tak akan marah padanya, dan kemudian bisa berbuat seenaknya padaku, pada perasaanku???
padahal yang aku mau cuma satu, tolong perhatikan juga perasaanku....
aku hanya ingin memilikinya seutuhnya
Hati terdiam lagi, akupun terdiam... hingga semenit kemudian dia minta izin pulang
mm, manis hanya akan terasa manis setelah kita merasakan yang pahit..
ReplyDeletemungkin Tuhan sedang menguji kesabaran dan kekuatan cintamu, yakinlah saat kau mendapatkan yg kau harapkan nanti, kau akan menjadi laki - laki paling bahagia di muka bumi ini.
percayalah kawan, pasti kalian 'kan bahagia pada akhirnya nanti.. entah kapan saat itu tiba, bersabarlah karena sabar itu buahnya manis..