Skip to main content

Daftar Rekomendasi Film Asia Part 2


Tulisan ini menyambung daftar yang pernah aku tulis dulu, yakni Daftar Rekomendasi Film Asia (silahkan klik link tersebut untuk membacanya). Sebelumnya mungkin akan banyak yang bertanya mengapa film film populer seperti My sassy Girl atau Hello Stranger tidak aku masukkan di sini. Hal itu dikarenakan film film tersebut sudah pernah aku tulis dalam satu entri khusus sebelumnya. Bagi yang penasaran mungkin bisa dicek lagi pada tulisanku yang diberi label Coretan di Layar Lebar. Mungkin juga akan ada yang bertanya mengapa tidak ada film yang bergenre action dalam daftar rekomendasi aku. Alasannnya adalah karena aku tidak begitu menyukai genre tersebut, jadi aku kurang memperhatikan dan tidak bisa merekomendasikan. Daftar inipun sebenarnya bersifat subyektif pada penilaianku saja, berdasarkan film yang pernah aku tonton. Tentunya aku akan sangat berterimakasih jika kalian yang kebetulan berkunjung mau berbagi tentang film apa lagi yang recomended untuk kategori film asia di kolom komentar.


Oke, tanpa banyak basa basi lagi inilah dia daftar lanjutan Rekomendasi film asia versi aku:

You're The Apple Of My Eyes
Film ini mungkin akan mengingatkan kita kembali pada masa masa sekolah. Persahabatan, Persaingan merebut hati gadis idaman, ataupun berbagai kelakuan dan kenakalan semasa SMA dan kuliah akan disuguhkan secara segar dalam film ini. Bisa dibilang ini film yang komplit mengulas masa masa indah yang diyakini pernah dialami hampir setiap manusia tersebut. Endingnya mungkin akan terasa sesak, namun mengandung bahan renungan dan pembelajaran yang cukup membekas. Kekurangan pada film ini adalah ada  bagian-bagian yang sedikit mengandung pornografi. Tentunya hal tersebut akan membuat film ini terasa risih apabila ditonton bersama keluarga.

 Slumdog Millonaire
Beberapa tahun yang lalu, ada acara kuis yang sangat fenomenal di seluruh dunia (bahkan di Indonesia juga ada). Kuis tersebut bernama Who Wants To Be A Millonaire. Produser film india secara cerdas melihat potensi kuis tersebut untuk dijadikan film. Film Slumdog Millonaire bercerita tentang seorang pemuda dari kalangan masyarakat kelas bawah yang mampu memenangkan kuis tersebut sampai pertanyaan terakhir. Hal tersebut tentu saja menimbulkan banyak kecurigaan dari semua orang, tak terkecuali sang pembawa acara. Namun faktanya setiap pertanyaan yang muncul memiliki kisah kelam tersendiri bagi pemuda tersebut. yang membuat dia bukan tak sengaja selalu mengetahui jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
Menariknya film ini adalah perjuangan sang pemuda dari kecil hingga dewasa dalam menjalani kerasnya hidup. Hingga akhirnya ia sadar bahwa semuanya telah ditakdirkan, dan segalanya akan indah pada waktunya.

ATM rak Error
Film  yang satu ini berada di bawah naungan GTH yang juga memproduksi film Hello Stranger serta berbagai film rating tinggi lainnya di Thailand. Hal tersebut sedikit banyaknya tentu sudah bisa menjadi jaminan atas kualitas dari film ini meski belum ditonton.
ATM bercerita tentang dua sejoli di suatu perusahaan yang menjalin cinta secara sembunyi sembunyi karena di perusahaan (Bank) tempat mereka bekerja ada peraturan tegas yang melarang sesama karyawan memiliki hubungan khusus. Masalah muncul saat mereka mau melangkah ke jenjang pernikahan, mau tidak mau harus ada yang bersedia mengundurkan diri antara mereka berdua. Namun faktanya ego keduanya sama sama besar, hingga tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya mereka sepakat untuk melakukan taruhan barangsiapa yang bisa menyelesaikan kasus ATM yang lagi error maka dia tidak mengundurkan diri sedangkan yang kalah harus mengundurkan diri secepatnya. Kasus tersebut justru menjadi awal petualangan kocak persaingan mereka berdua.
Nuansa komedi memang sangat kental di film ini, humor yang ditawarkan sangat fresh dan tidak garing. Tampaknya GTH memang serius dalam meramu film komedi ini menjadi sesuatu yang tetap berkelas tanpa terkesan konyol. Film ini cocok untuk ditonton semua kalangan.

 Pee Mak 
Masih ingat dengan film phobia 1&2 ?
Jika kalian pernah menonton keduanya tentu sudah tidak asing lagi dengan sosok 4 sekawan Shin, Ter, Puak, dan Aey.. 4 sahabat konyol itu hadir di Phobia 1 pada film In The Middle dan In The End pada phobia 2. Alur cerita cerdas dalam  pencarian siapa yang sebenarnya menjadi Hantu adalah ciri khas kisah petualangan mereka.
Dalam Pee Mak, kali ini mereka tampil sebagai prajurit Plus Mario Laurer yang berperan sebagai Pee Mak.
Pee Mak sendiri saat pergi berperang meninggalkan istri cantiknya yang bernama Nak dalam keadaan hamil. Keanehan terjadi saat Mak pulang ke kampung halaman ditemani 4 sahabatnya tadi. Sambutan warga kepadanya begitu aneh, dan beredar kabar kalau Isterinya sudah meninggal dan yang menemaninya di rumah itu adalah hantu dari Nak.
Ke 4 Sahabatnya tentu tak tinggal diam. Meski kelakuan mereka begitu konyol namun mereka tetap peduli kepada Mak dan berniat menyelidiki kebenaran berita tersebut. Namun Keanehan keanehan lain mulai menyusul. Lantas menimbulkan kembali pertanyaan khas seperti film film mereka yang terdahulu. SIAPA YANG SEBENARNYA JADI HANTU??

Untuk sementara ini mungkin itu saja daftar rekomendasi film asia dari aku. Kenapa tidak ada film Indonesia? Sabar, akan ada masanya aku mencantumkan film Indonesia di daftarku selanjutnya.

Coming Soon Daftar Rekomendasi Film Asia Part 3

Comments

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...