Skip to main content

Flappy Bird tak ada lagi di Playstrore. Kenapa?


Pada tulisanku sebelumnya telah dibahas tentang sebuah game yang mendadak populer yaitu Flappy Bird (silahkan baca disini tentang review game tersebut). Dengan kepopulerannya tersebut, tentu banyak pengguna smartphone Android dan Iphone yang penasaran dan ingin mencoba bagaimana memainkan game yang fenomenaltersebut. Namun sangat mengejutkan, hari ini Game yang sempat nangkring di daftar game gratis terlaris itu mendadak lenyap dari playstore ataupun app store. Ada apa?
Usut punya usut, ternyata Flappy Bird memang telah ditarik sendiri oleh sang pembuat game, yaitu  Dong Nguyen, seorang pemuda asal Vietnam. Kabarnya dia terkejut dengan kepopuleran flappy bird dan hal itu kini sangat mengusik ketenangan hidupnya. Meski pernah mengklaim mendapatkan kurang lebih Rp. 600 Juta dari Iklan yang nangkring di Game tersebut, namun hal itu tidak menghentikan langkahnya untuk menarik Flappy Bird dari peredaran. Masak sih Nguyen mau melepaskan segala kepopuleran dan kekayaannya sekarang dan kembali pada kehidupan sederhananya yang dahulu?
Selanjutnya aku akan coba membahas mengapa game Flappy Bird ditarik dari play store dan app store.

Masalah Hukum
Pada tulisanku yang terdahulu, disebutkan kalau tampilan game ini mirip dengan game legendaris Nintendo Mario Bros, dari grafis 8-bit, Bentuk Pipa, hingga suara koin saat kita berhasil melewati pipa sangat identik dengan suara koin pada game mario bros. Namun setelah aku googling lebih dalam, aku berhasil mendapat fakta yang lebih mencengangkan.
 Gambar diambil dari sini
 Ada sebuah Game di tahun 2011 lalu yang tidak populer namun memiliki banyak sekali kemiripan dengan Flappy Bird. Piou Piou adalah nama game tersebut. Cara memainkannya pun bisa dibilang hampir 100% sama dengan Flappy Bird, yakni menerbangkan seekor burung kecil melewati rintangan (dalam hal ini pohon kaktus, bukan pipa).
Dengan segala fakta fakta di atas, bisa dibilang Game Flappy Bird adalah game yang jauh dari kata original. Dan melihat segala kesuksesannya, bukan tak mungkin suatu saat Pengembang Game Piou Piou maupun nintendo menuntut Dong Nguyen atas tuduhan plagiat. Bisa jadi karena takut akan hal tersebut Nguyen buru buru menarik Game buatannya itu agar tak jadi masalah di kemudian hari.

Strategi Jenius Nguyen
Lalu, apakah dengan ditariknya Flappy Bird dari Playstore dan Appstore akan membuat Nguyen kehilangan popularitas dan juga kekayaannya? Mungkin tidak!!
Faktanya, sebelum Flappy Bird benar benar ditarik Nguyen sempat memberi Ultimatum 22 jam sebelum proses eksekusi melalui akun Twitternya. Bisa ditebak, berbagai reaksi massa pun bermunculan.. Ada yang menyayangkan, bahkan ada pula yang mengancam akan membunuh Nguyen seandainya hal itu benar-benar dilakukannya. Namun terlepas dari reaksi orang orang tersebut, jumlah unduhan Flappy Bird langsung melonjak naik. Wajar saja karena orang orang pasti penasaran dan ingin segera memiliki game ini di smartphonenya sebelum benar benar dihapus. Rumor akan dihapuskannya game ini ternyata malah membuat popularitas Flappy Bird semakin naik. 
22 Jam setelah ultimatum tersebut, Rumor itu pun terbukti benar. Nguyen ternyata serius menarik Game Burung ini dari Application Store iphone dan android. Lalu, apakah pendapatan Ngyuen dari Flappy Bird akan berhenti sampai di sini saja? mari kita pelajari.
Flappy Bird adalah game gratis yang tersedia di app store. Pendapatan yang diperoleh Dong Nguyen selama ini adalah dari iklan yang tampil saat kita memainkan game tersebut. Artinya, selama orang masih memainkan Flappy Bird dan melihat iklan iklan yang tampil, maka Dong Nguyen masih akan mendapatkan penghasilan. Besarnya jumlah unduhan tidak mempengaruhi pendapatannya secara signifikan.
Berita baik untuk pecinta Flappy Bird dan Nguyen sendiri adalah; meski sudah tak lagi tersedia di Application Store. Toh Flappy Bird masih bisa dimainkan oleh pengguna yang sudah menginstall game ini sebelum akhirnya dihapus. Flappy Bird masih ada, namun kini statusnya adalah game yang Limited Edition.
Apa yang terlintas dalam pikiran kita terhadap sesuatu yang berstatus "limited edition"? pasti kesan nya Barang bagus, Banyak peminatnya, Prestise tinggi, dll. Benda yang limited edition pasti memiliki popularitas yang begitu tinggi dan sangat ditunggu kehadirannya.
Jujur saja, sebelumnya aku yakin popularitas Flappy Bird ini tidak akan bertahan lama. Selain karena gameplaynya yang agak sulit, tampilan dan metode permainannya juga monoton. Apalagi sekarang sudah ada cheat yang bisa membuat skor game ini menjadi sekehendak hati  menjadi skor Ribuan bahkan jutaan.. WTF!!
Namun, sebelum Popularitas Flappy bird menjadi turun karena waktu, Nguyen berhasil membuat gebrakan jenius dengan menghentikan peredaran game ini. Mengapa aku katakan jenius? Dengan menghentikan sesuatu di puncak popularitas, maka sesuatu pasti akan menjadi legenda. Contoh: Nike Ardila meninggal di puncak popularitas, dia menjadi legenda. Dalam dunia sepakbola, Marco Van Basten pensiun dini saat karirnya sedang bagus bagusnya. Dan dia dianggap sebagai salah satu stirker terhebat di dunia. Bandingkan dengan Michael Owen yang mencapai popularitasnya di usia muda, namun selanjutnya penampilannya merosot tajam karena cedera. Di penghujung karir ia malah tidak terlalu mendapat respect dan tak bisa mencapai level legenda.
Flappy Bird mungkin sudah tiada. Namun "brand" game ini  sudah melekat pada pikiran para pecinta game smartphone. Dan jangan lupakan kalau Dong Nguyen juga masih ada, dia masih punya banyak game game lain yang dikembangkannya. Bukan tidak mungkin saat ini Ngyuen sedang menggarap sekuel dari Flappy Bird. Menyempurnakan segala kekurangan dari game prekuelnya, dan suatu saat.. ketika dia sudah siap maka sekuel dari Flappy Bird pasti akan menggebrak Application Store karena sudah punya "brand" dan sudah ditunggu para penggemarnya terdahulu.

Terlepas dari beberapa analisaku di atas, bisa saja Dong Nguyen adalah memang seorang yang sangat sederhana dan tidak menyukai popularitas. Mungkin dia memang tidak siap dengan semuanya maka kemudian menarik kembali game tersebut agar hidupnya kembali tenang. Who Knows?

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...