Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...
kereennn jepretannya...:3
ReplyDeletehehe... makasi :-)
ReplyDeleteasik gan
ReplyDeleteyeayyy... :D
Deletehasi di google itu...bohong dia
ReplyDeletehey.. kalau ngomong jangan sembarangan!!!
Deletesaya capek capek motret itu dengan p310 malah dibilang nyari di google..
kalo mau nuduh itu cari bukti dulu!!
jsngan sembarangan nuduh.
pake anonim lagi.. pengecut
silahkan beri link sumber gambar ini jika anda pikir saya memang ngambil dari situs lain.
Saya jamin, anda tidak akan menemukannya!!!
karena sumber aslinya ya dari kamera saya.. dan sekarang masih tersimpan di hardisk saya
Eh, tapi saya ambil positifnya aja deh...
DeleteSaya anggap komentar anda sebagai pujian, karena jika anda sampai berpikiran ky gitu berarti hasil foto saya ini sudah bisa disejajarkan dengan yang beredar di website-website tempat foto profesional.
terimakasih :)
hasil ini bukan bohongan, saya disini netral juga tdk mengenal arief (TS) digoogle image aja kelihatan, boong or tidak.ngaco deh yg bilang boong
Deleteane baru pake nih kamere tersebut...tp maish bingung..mohon dengn sangat ..gar hasilny seperti itu dengn settingn seperti apa dung..lebih detail yah..wasalam
ReplyDeletehmm.. gimana ngejelasinnya ya...
Deleteitu aku coba pake apperture sekecil kecilnya, zoom segede gedenya. (lupa kemaren nilainya)
trus untuk picture controlnya pake vivid biar saturasi warnanya lebih wah.
oh, iya... foto foto ini terlebih dahulu dicrop dulu sebelum diupload, makanya objeknya keliatan lebih besar
fokusnya pake makro (yg gambar bunga)
Deleteatau biar lebih sesuai dg keinginan pake manual aja
bokehnya kok kurang ya mas?
ReplyDeletekalo DOF nya ok
kalau dengan apperture 1.8, harusnya bisa menghasilkan bokeh
coba mas ambil pic dengan ada cahaya di belakangnya, contoh sinar matahari diantara dedaunan sebagai background, mudah-mudahan bisa jadi bokeh
masalahnya apperture 1,8 cuma bisa digunakan dengan zoom yg setara focal length 24 mm. kalo dizoom lagi otomatis angka apperturenya juga semakin membesar. misalnya aku pake zoom yang paling full (100 mm)maksimalnya cuma bisa pake apperture 4,9.
Deletemaksih sarannya, ntar aku cobain
saya baru beli nikon coolpix p310, saya coba manual, terus pake kecepatan rana besar dan pake bukaan diafragma kecil, hasilnya ko jadi gelap banget ya? apa salah dipengaturannya atau gimana ya? mohon bantuannya :)
ReplyDeleteyang dimaksud kecepatan rana besar itu angkanya berapa? apakah 1/1000 atau lebih tinggi lagi? trus, bukaan diafragma kecil itu maksudnya dari angka f8 ke atas kah?
Deletesebenarnya akan lebih jelas kalau anda menuliskan angkanya di sini.
Namun jika benar anda menggunakan pengaturan di kisaran angka yang saya sebutkan di atas tadi, maka hampir dipastikan foto yang dihasilkan akan menjadi gelap (kecuali anda memotret di siang hari dengan kondisi cahaya yang terang)
kenapa?
angka 1/1000 berarti ketika anda menekan tombol shutter, maka rana hanya akan membuka selama 1/1000 detik. Otomatis dengan waktu yang sangat singkat tersebut cahaya yang masuk ke sensor kamera menjadi sedikit. Akibatnya, bisa dibayangkan bukan?
keuntungan dari shutter cepat ini adalah ketika kita ingin membekukan suatu gerakan, seperti menangkap butiran air hujan, dll. (tentu saja harus diimbangi dengan cahaya yang cukup)
Bukaan diafragma kecil juga sangat berpengaruh terhadap banyaknya cahaya yang akan masuk ke sensor.
sebagai ilustrasi, anggaplah kita ingin mengisi air pada sebuah ember dengan menggunakan corong. dengan corong yang lubangnya besar, air akan lebih banyak masuk dibandingkan dengan corong yang lubangnya lebih kecil. Begitu pula dengan cahaya pada pengaturan diafragma.
oiya, perlu diketahui.. angka pada pengaturan apperture berbanding terbalik dengan besarnya bukaan diafragma. Sebagai contoh, bukaan diafgarma dengan angka f2 lebih besar jika dibandingkan dengan bukaan dengan angka f4. jadi jangan salah.
iya maksud saya, bukaan yg paling besar f1,8, maaf ya, masih nyoba-nyoba soalnya, makasih :)
DeleteYg bilang bohong di atas itu bener mas.. Dia googling ke alamat ini:
ReplyDeleteboutarief.blogspot.com/2012/08/kumpulan-foto-makro-dengan-nikon.html?m=1
Trus lupa n jadi komen kayak gitu hehehe..