Skip to main content

Ladda Land (2011)


Selama beberapa waktu terakhir aku begitu tertarik dengan rom-com buatan Thailand. film-film romantic comedy buatan mereka ternyata bisa sangat berkualitas dari segi cerita. Masih banyak sih sebetulnya judul-judul film buatan negeri gajah putih itu yang ada di waiting list aku. Tapi untuk mencegah kebosanan dan ingin memberi warna baru aku coba selingi dengan genre lain. Tak perlu berpikir lama, karena pikiranku langsung tertuju pada genre unggulan mereka. HORROR!!
Entah kenapa, film-film horor thailand selalu mampu menyiksa aku di sepanjang durasinya. Terakhir yang aku tonton adalah kumpulan film pendek yang berjudul 4bhia (Phobia), dan jujur film itu sangat sukses membuat jantungku berhenti berdetak beberapa kali.

Ladda Land (The Lost Home) adalah film horor terbaru yang mereka rilis di tahun 2011 kemarin.
Sepertinya film ini cukup menjanjikan mengingat orang-orang di balik layar film ini adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam film-film horor sukses seperti Shutter, Alone, Coming Soon, dan 4bhia.
FIlm ini bercerita tentang sebuah keluarga yang baru saja pindah ke sebuah perumahan yang cukup elit dan mahal bernama Ladda Land. Dari awal, kepindahan mereka memang terasa agak bermasalah karena putri sulung mereka terlihat tidak setuju untuk tinggal di sana. Hal itu bertambah parah dengan terjadinya pembunuhan sadis terhadap seorang pembantu di perumahan tersebut. Perlahan, berbagai kejadian ganjil pun menghantui warga Ladda Land dan sedikit demi sedikit warga di sana memutuskan untuk pindah. Thee, sang kepala keluarga itu kini menghadapi dilema, apakah ia harus menjual rumah yang sudah didapatkannya dengan susah payah itu hanya karena hal yang tidak bisa diterima logika?



Ini film horror!! Iya, benar. Tapi menurutku unsur drama dalam film ini sepertinya lebih kuat. Perjuangan seorang ayah yang berusaha membahagiakan keluarganya dengan mertua yang sangat membencinya, anak remaja yang selalu membangkang, dan pekerjaan yang tidak jelas. Sepertinya semua itu membuat film ini terlihat lebih ke drama ketimbang horor. Benarkah demikian?? hehehe.. sepertinya tidak juga. Ini film Thailand bro!! jangan pernah meragukan kualitas film horor mereka.
Porsi penampakan dalam film ini memang bisa dikatakan sedikit untuk ukuran film horor. Tapi percayalah... nuansa yang diciptakan oleh ini lebih mencekam ketimbang penampakan itu sendiri. Secara pribadi aku cukup tersiksa dengan film ini.
Dibalik itu semua cerita film ini bisa dibilang bagus dan berkualitas.. Janganlah membandingkan film ini dengan film horor lokal seperti pocong goyang ngebor atau kuntilanak pake sanggul. Tidak perlu adegan esek-esek, tidak perlu penampakan yang brutal, film ini sudah bisa berada jauh di atas film horor kita. Bahkan kalau disuruh membandingkan dengan film andalan Hollywood Insidious pun,, aku lebih takut dengan film ini.
Kekurangan film ini mungkin ada pada beberapa adegan yang akan memunculkan pertanyaan yang tidak terjawab jelas hingga akhir film. Tapi kalau kita memikirkan lebih dalam.. kita pasti bisa menemukan jawabannya sendiri.
Adegan klimaksnya juga menurutku kurang scary dan sedikit bisa ditebak, tapi endingnya sungguh sangat menyentuh dan kalau tidak kuat sepertinya bisa bikin mewek juga.
Kesimpulannya, film ini adalah film horor yang dibalut dengan drama konflik keluarga (atau kebalikannya ya?). Jangan juga lewatkan pesan moral yang beterbangan di film ini. Tonton dan rasakan apa yang Thee rasakakan. , semua rasa itu membuat film ini tidak seperti film horor kebanyakan. Dan bersiaplah untuk tersiksa selama hampir 2 jam lamanya!!

" Harta yang paling berharga adalah keluarga"

Comments

  1. Buseett dah..kalo film horor thailand emang paling gimanaaa gitu..iihh.. :takut:

    ReplyDelete
  2. Film-film horor asia selalu terasa lebih menakutkan ketimbang film barat Karena hantunya terasa dekat dan secara fisik agak mirip dg hantu kita. sayang belakangan ini film horor negeri kita kebanyakan berisi sampah. . . Andai saja ada film horor Indonesia yang dbuat secara benar, pasti akan membuat penonton kita jauh lebih ketakutan ketimbang nonton film luar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget!! Yah kualitasnya memprihatinkan...nah ada film horor yg bener2 pure yg ayu tau dan tonton yaitu jelangkung yang pertamaaa kalii..nah itu serem buat ayu..hehe..

      Delete
    2. iya, kalau film horor di era awal 2000 an memang serem abis.. aku juga takut waktu nonton film jailangkung dulu. trus kuntilanak serem juga...

      yang kd serem tu kalo ada embel embel di belakang nama hantunya.. kayak pocong keliling, dendam pocong mupeng.. dll.
      ga takut sama hantunya, malah kasian. :P

      Delete
  3. selamat malam gan.. ada awrd angel friend sedang menunggu.. silahkan dibawa pulang ya hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah wah... makasih.. makasih banget awardnya..
      hehehe.. langsung dipajang di lemari :)

      Delete
  4. wah, keren nih kayak nya.. pngn nnton jg ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wajib nonton nih kalau ngaku penggemar horror.. filmnya rilis 2011 kemarin. Kalo DVDnya aku kdd dapat pank lagi. dapatnya dari download

      Delete
  5. Replies
    1. Iya, harus diakui kalo mereka emang jago bikin film-film horror

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...