Skip to main content

Cerita Hachiko dan Simbol Kesetiaan


Jika kamu ke Jepang dan kebetulan berada di Stasiun Shibuya, Tokyo.  jangan kaget kalau kamu melihat sebuah patung Anjing yang terbuat dari perunggu di depan Stasiun tersebut. Anjing dalam bentuk patung tersebut bernama Hachiko, anjing nyata jenis Akita Inu yang pernah hidup dan mengukir sejarah di Stasiun itu. Ia telah menjadi simbol kesetiaan bagi masyarakat Jepang.



Adalah Profesor Hidesaburo Ueno, orang beruntung yang memiliki anjing tersebut. Ia merupakan pengajar di Universitas Tokyo dan setiap harinya berangkat dengan menggunakan kereta dari stasiun Shibuya menuju tempatnya mengajar. Hubungan Hachi dan professor itu sangat erat, bahkan setiap pagi Hachi selalu mengantar sang majikan hingga Stasiun dan menjemputnya kembali di sore hari kala sang Profesor pulang. Hal itu berlangsung hingga beberapa waktu.

Namun di tahun 1925, tepatnya pada tanggal 21 Mei. Profesor ueno mendadak meninggal dunia usai mengikuti rapat di Kampus.... Sementara itu sore harinya di stasiun,,, Hachi seperti biasa berniat menjemput profesor ketika mendengar suara kereta yang datang.
Namun hari itu... ia tak menemukan proffesor yang keluar dari kereta. Ia tak pernah tau... kalau majikan sekaligus sahabatnya itu kini telah tiada.

Keesokan harinya pun, Hachi kembali ke stasiun itu dan berharap akan bertemu professor disana. Penjaga stasiun tidak bisa berbuat apa-apa untuk menjelaskan kepada Hachi kalau Proffesor dan ia kini telah berada di alam yang berbeda.
Hachi tak mengerti.. Ia hanya bisa menunggu,... dan menunggu..
Ia datang, menunggu, dan tidak menemukan Profesor, lalu pulang. Kejadian itu terus berlanjut setiap hari... selama 10 Tahun.

Hachi meninggal di tahun 1935... dan untuk mengenang kesetiaannya, pemerintah setempat membuatkan patung dirinya di depan Stasiun Shibuya dan di depan stasiun Odate, tempat kelahiran Hachi.
Dan kini setiap tanggal 8 April, masyarakat Jepang memperingati hari Hachiko, sebagai hari kesetiaan.

Cerita Hachiko dijadikan sebuah film pertama kali oleh sutradara Seijiro Koyama dengan judul Hachiko Monogatari pada tahun 1987. Ada juga drama tv yang menceritakan tentang Hachiko di salah satu televisi Jepang dengan judul Densetsu no Akitaken Hachi yang artinya Legenda Hachi si Anjing Akita pada tahun 2006. Terakhir di tahun 2009 lalu , dibuat pula film Hachiko versi Holyywood karya Lasse Halstrom dengan judul "Hachiko : A Dog's Story" dengan Richard Gere sebagai Profesornya. Film yang sangat menyentuh dan membuat mataku berkaca-kaca. Pengen sih nangis... tapi kan Boys don't cry!! hehehe.. Oh iya, dulu aku pernah juga menuliskan resensi film Hachiko disini.
***

Jika Seekor hewan saja bisa begitu setianya kepada majikan, kenapa kita sebagai manusia yang memiliki akal tidak bisa mencoba setia dan patuh kepada "majikan" kita yang telah memelihara dan menciptakan kita...., yaitu Tuhan kita?

Comments

  1. hah kasihan banget tuh hachi sangking nurutnya

    ReplyDelete
  2. iya.. sedih banget kalau kita mikirin bagaimana perasaan bingung hachi yang terus menanti profesor itu.
    sedih membayangkan bagaimana rasanya kehilangan sahabat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

JNE, Yakin Esok Sampai? ga yakin!

Di era belanja online yang kini sudah semakin membudaya, seharusnya pihak ekspedisi berlomba untuk meningkatkan pelayanannya agar tidak tergeser oleh kompetitor. Tapi sepertinya hal tersebut tidak diprioritaskan oleh salah satu jasa ekpedisi yang sudah cukup lama dan populer, JNE. JNE sendiri memiliki layanan andalan yaitu YES (Yakin Esok Sampai) dimana mereka menjamin barang yang dikirim pada suatu hari akan sampai ke tujuan keesokan harinya, meski pada hari minggu atau hari libur lainnya (berlaku hanya untuk daerah-daerah tertentu saja). Bahkan mereka berani memberikan jaminan biaya kirim kembali apabila kiriman tidak diterima pada keesokan harinya melewati pukul 23:59

Awas, jangan langsung percaya dengan struk bukti transfer.

Zaman serba online seperti sekarang ini memang membuat ruang pemasaran menjadi semakin luas, yang tentu saja membuat para pedagang bahagia, karena persentase penjualan bisa semakin meningkat. Namun hal tersebut bukannya tanpa kekurangan. Kalo dalam film superhero, pasti akan selalu ada tokoh jahat yang hadir dalam sebuah cerita. Tokoh yang selalu mampu memanfaatkan situasi untuk kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri. Nah dalam dunia transaksi online juga pasti akan ada orang orang yang mampu berpikir out of the box alias suka bikin kalut dan pantas digebuk seperti itu. Sebelumnya, aku sudah pernah menulis tentang tips berbelanja online yang aman, yaitu disini dan disini . Nah, kali ini aku akan menulis dari sisi penjual barang. Ternyata modus penipuan tidak hanya menimpa pembeli saja loh. Penjual pun ternyata berpotensi untuk jadi korban penipuan. Loh, gimana caranya? Kebetulan kemarin aku mengalami sendiri dan hampir saja kena tipu. Jadi kupikir tak ada salahnya kuceritakan...

Review Film Pengabdi Setan (1980 & 2017)

perbandingan poster film ori dan rebootnya Beberapa waktu belakangan, sepertinya sineas Indonesia kembali mau menggarap film horror dengan lebih serius. Seperti kita ketahui bersama, selama 8 tahun ke belakang film horror lokal mendapat citra negatif karena lebih mirip film semi bokep ketimbang film horror. Dan lucunya.. film-film tersebut malah justru laku keras di pasaran. Padahal jauh beberapa dekade yang lalu, film horror Indonesia pernah mencapai masa jaya-jayanya. Yang seumuran denganku masa kanak kanaknya pasti sangat terhantui dengan sosok-sosok hantu legendaris seperti si manis jembatan ancol, atau juga sosok Almh Sussana yang berperan sebagai sundel bolong. Dan jujur, hingga kini aku sendiri masih trauma untuk menonton film-film tersebut. Diantara banyaknya film horror di era itu, ada satu film yang sangat sukses dan diakui dunia Internasional sebagai film horror terseram. Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan (rilis tahun 1980) Mungkin atas dasar prestasi itu,...